Ayah Meninggal Karena Covid-19, Dua Anak di Semarang Jadi Yatim Piatu

4 Agustus 2021, 21:17 WIB
Wakil Walikota Semarang Ir. Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu, M.Sos. / Prihatnomo /

Portal Kudus-Kedua orang tua meninggal, Meisya Rara Khairan Santoso (12) dan Muhammad Banta Raja Cut Santoso (19) menjadi yatim piatu dan hidup sendirian.

Sang Ayah meninggal karena terpapar Covid-19 pada 16 Juli 2021, sedangkan sang Ibu telah lebih dulu meninggal pada tahun 2018 karena komplikasi.

Baca Juga: Tren Permohonan Perceraian di Kabupaten Kudus Naik, Banyak Pemicunya

Hal itu diungkapkan, saat Wakil Wali Kota Semarang Hevearita G. Rahayu menyambangi kediaman mereka berdua di Dinar Elok Tembalang, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Selasa 3 Agustus 2021 sore.

"Saya (sekarang) tinggal berdua saja dengan adik. Saya baru lulus SMK, kalau adik masih kelas 6 SD. Memang sekarang sedang cari-cari pekerjaan, buat menyambung hidup," ujar Pancut, sang kakak akrab dipanggil.

Keduanya tak memiliki saudara dekat di Kota Semarang. Lantaran keluarga besar sang ibu berasal dari Aceh. Sehingga tanpa sanak saudara terdekat mereka, Meisya dan Pancut mencukupi kebutuhan sehari-hari dari sisa uang tabungan sang ayah. Di mana merupakan pensiunan salah satu bank di Jawa tengah.

Baca Juga: Link Hasil Seleksi Administrasi CPNS 2021 di Semua Kementerian, Silahkan Cek dan Pastikan Namamu Lolos

Terkadang, sebagai bentuk simpati dan upaya 'Jogo Tonggo', warga secara bergantian memberi kebutuhan pokok seperti beras. "Kalau nasi kami masak sendiri, tapi lauknya beli," ujar Pancut.

Pancut berbagi cerita dengan Mbak Ita, sapaan Wakil Wali Kota Semarang. Setelah lulus SMK Pelita Nusantara, ia berharap bisa segera mendapat pekerjaan untuk menyambung hidup.

"Pinginnya sekarang saya bisa punya pekerjaan. Kemarin, saya sudah mengajukan lamaran pekerjaan di Alfamart dan Indomaret terdekat, tapi belum ada informasi lagi, buat nyambung hidup," selorohnya.

Baca Juga: Dua Jadwal Penting Setelah Pengajuan Sanggah CPNS 2021, Berikut Jadwal Penting Pengumuman Pasca Sanggah

Apalagi, sekarang Pancut yang bertanggungjawab sebagai kakak. Dia harus mencukupi kebutuhan sehari-hari. Selain itu juga harus melunasi berbagai cicilan, menggantikan kewajiban sang ayah

"Masih harus bayar cicilan motor dan televise tiap bulannya. Juga mau buat bayar kekurangan biaya untuk ambil ijazah di SMK," katanya.

Mbak Ita lantas meminta Ketua RW setempat mendata keperluan dari dua yatim piatu ini. Sebab Selama ini, lanjut Ita, mereka berdua tidak tahu bagaimana sang ayah mengelola keuangan. Sehingga kini mereka harus hidup mandiri mengandalkan uang simpanan yang ada dibantu warga sekitar.

Baca Juga: Nama-Nama Kandidat Kuat Pelatih dan Asisten Pelatih Persiku Kudus

"Sementara saya akan mendampingi untuk pembayaran ijazah kelulusannya dan untuk keperluan sehari-hari. Kita perlu dukung anak-anak kita ini. Si sulung ini kan baru lulus SMK dan butuh untuk mengambil ijazah, dan juga kesulitan mencari pekerjaan," ujar Ita.

Dia mengajak untuk memberikan perhatian untuk meringankan beban mereka. Terutama mencarikan pekerjaan, karena niat si sulung yang begitu baik.

Baca Juga: Mahasiswa KKN Tim II Dari Undip Ajarkan Pupuk Organik Cair

“Sementara tadi juga pak Camat Tembalang bilang mau mendukung untuk mencukupi kebutuhan mereka per bulan dahulu. Selanjutnya dukunga banyak pihak saling berbagi kewajiban, akan mendukung supaya anak-anak kita ini bisa hidup mandiri ke depannya," terangnya.***

Artikel Ini Telah Tayang di Suara Merdeka dengan Judul Covid-19 Sebabkan Dua Bersaudara ini Yatim Piatu, Mbak Ita Terpanggil Membantu

Editor: Sugiharto

Sumber: Suara Merdeka

Tags

Terkini

Terpopuler