Kepala BPPTKG: Pantauan Aktivitas Gunung Merapi Masih Tinggi, Material Vulkanik Masih Belum Berhenti

20 Desember 2020, 13:00 WIB
Gunung Merapi. /BNPB

Portal Kudus - BPPTKG mencatat pengamatan Gunung Merapi sejak Jumat tanggal 11 hingga 17 Desember 2020, terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan tertinggi sebesar 44 mm/jam selama 70 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 11 Desember 2020.

Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

Melihat dari data perkembangan dan hasil analisa tersebut, Kepala BPPTKG Hanik Humaira memberikan kesimpulan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi, sehingga status aktivitas masih dalam tingkat ‘Siaga’. Dilansir dari BNPB tgl 18  Desember 2020.

Baca Juga: Ternyata Segini, Harga Tertinggi Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab Untuk Pulau Jawa dan Luar Jawa

Selanjutnya, guguran teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan dengan jarak luncur maksimal sejauh 1,5 kilometer ke arah hulu Kali Senowo di sektor barat laut pada tanggal 14 Desember pukul 08.42 WIB.

Berdasarkan hasil analisis morfologi area puncak yang diambil menggunakan kamera foto dari sektor barat daya tanggal 15 Desember terhadap tanggal 11 Desember 2020 menunjukkan adanya sedikit perubahan morfologi area puncak karena aktivitas guguran.

Kemudian dari data drone tanggal 14 Desember 2020 tidak teramati adanya material baru atau kubah lava baru.

Baca Juga: HOAK Masyarakat Divaksin Hanya Yang Memiliki Kartu BPJS, Presiden Sampai Mengklarifikasi Isu Tersebu

Adapun menurut analisa kegempaan, pada pekan ini tercatat 217 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 1.621 kali gempa Fase Banyak (MP), 6 kali gempa Low Frekuensi (LF), 284 kali gempa Guguran (RF), 303 kali gempa Hembusan (DG) dan 9 kali gempa Tektonik (TT).

Apabila dibandingkan dengan pekan lalu, intensitas kegempaan pada minggu ini lebih rendah.

Berikutnya dari sisi deformasi, jarak tunjam EDM di sektor barat laut dari titik tetap BAB ke reflektor RB1 tercatat berkisar pada jarak 4.038,727 meter hingga 4.039,087 meter; dan dari BAB ke reflektor RB2 pada kisaran 3.853,442 meter hingga 3.853,816 meter.

Baca Juga: Gawat COVID-19, Ruang ICU Rumah Sakit Di Beberapa Daerah Kapasitasnya Sudah Terisi Diatas 70%

Selanjutnya baseline GPS Klatakan – Plawangan berkisar pada 6.164,06 meter hingga 6.164,07 meter.

Menurut data deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan adanya laju pemendekan jarak sebesar 9 cm/hari.

Setelah data disampaikan Oleh Kepala BPPTKG, Hanik, dalam pemberitaannya disampaikan pula himbauan untuk masyarakat.

"Aktivitas vulkanik G. Merapi masih cukup tinggi,” jelas Hanik melalui keterangan tertulis, Jumat 18 Desember 2020.

Dalam keterangan tertulisnya Hanik, menjelaskan potensi bahaya hingga saat ini adalah berupa guguran lava, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dan awan panas sejauh maksimal 5 kilometer.

Oleh sebab itu pihaknya masih memberlakukan rekomendasi sebagaimana yang telah dirilis sebelumnya yakni Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat.***

Editor: Sugiharto

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler