HUT Rumah Artefak Blora, Ketua Dewan Kebudayaan Blora Beri Pesan Menyentuh

- 4 Juni 2024, 12:45 WIB
Ketua Dewan Kebudayaan Blora (DKB) Dalhar Muhammadun
Ketua Dewan Kebudayaan Blora (DKB) Dalhar Muhammadun /Blorakab.go.id

“Yang intinya untuk mendapatkan kemajuan, keberkahan dan peningkatan guna melaksanakan tugas tentang isi dari rintisan museum ini supaya kita selalu mengingat sejarah yang ada di Kabupaten Blora, khususnya sejarah penemuan benda purbakala,” kata Mustakim.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinporabudpar Kabupaten Blora Widyarini S.,SST, MM menyampaikan Rumah Artefak dirintis tahun 2019.

Baca Juga: Bawaslu Blora Lantik 295 Pengawan Kelurahan/Desa Jelang Pilkada 2024

“Pada tahun 2019 awal terbit Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2019 tentang pelestarian cagar budaya Blora, kemudian di tahun yang sama ada masukan kepada Dewan Riset Daerah Kabupaten Blora untuk menyikapi adanya Undang-undang No 11 tahun 2010 Tentang Cagar Budaya sampai dengan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2019,” terangnya.

Ada salah satu poin di dalam perda tadi yang menjelaskan bahwa Pemerintah Daerah wajib mendirikan atau membangun museum cagar budaya yang selanjutnya amanah perda tersebut ditindaklanjuti.

Lima tahun berjalan, sejak 1 Juni 2019 hingga 1 Juni 2024 yang ditetapkan sebagai hari ulangtahunnya, di Rumah Artefak tersimpan sekitar 200 buah benda cagar budaya dari empat peradaban, mulai masa Prasejarah, masa Klasik Hindu Budha, masa Islam hingga masa Kolonial, yang sehari-hari dijaga dan dirawat oleh petugas dari Dinporabudpar Blora.

Rumah Artefak juga melaksanakan kegiatan perawatan dan konservasi benda cagar budaya, yang ditangani oleh para staf seksi sejarah kepurbakalaan, yang telah mendapatkan pelatihan di Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) di Sangiran, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB ) Provinsi Jawa Tengah, dan lain-lain.

Koleksi rumah artefak berupa fosil-fosil dari kepala banteng, kepala kerbau, gading gajah purba, peralatan manusia purba, perhiasan bekal kubur Kalang, arca dari masa klasik, peralatan dan berbagai senjata dari masa Islam serta kolonial, terus bertambah karena makin kuatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian cagar budaya untuk anak cucu kita.

Kegiatan konservasi serta perawatan di rumah artefak berjalan terbuka dan masyarakat yang tertarik bisa belajar bersama, bagaimana menangani benda cagar budaya sesuai standart perawatan yang benar.

Benda-benda cagar budaya yang dirawat di rumah artefak Blora adalah sumbangsih atau hibah dari masyarakat yang peduli akan cagar budaya, dan hasil-hasil riset BPSMP Sangiran di Kabupaten Blora.

Halaman:

Editor: Kartika Kudus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah