Ngulahan Park: Wisata Alam dan Satwa Hit di Rembang

- 15 Juni 2022, 09:41 WIB
Pengunjung Ngulahan Park di Desa Ngulahan Kecamatan Sedan Rembang bisa berpose dan berinteraksi secara bebas dengan satwa liar yang dibiarkan berkeliaran di taman.
Pengunjung Ngulahan Park di Desa Ngulahan Kecamatan Sedan Rembang bisa berpose dan berinteraksi secara bebas dengan satwa liar yang dibiarkan berkeliaran di taman. /suaramerdeka-muria.com/Ilyas al-Musthofa

Portal Kudus - Wisata hit yang saat ini terkenal berada di Desa Ngulahan, Kecamatan Sedan, Rembang, yaitu Ngulahan Park.

Ngulahan Park menyajikan berbagai satwa berkeliaran liar dan bebas di taman. Aneka satwa tersebut bisa berinteraksi dengan para pengunjung.

Dengan konsep antimainstream berupa wisata konservasi edukasi, Ngulahan Park menjadi primodona baru wisatawan yang suka alam bebas.

Dilansir PortalKudus.com dari berita Suara Merdeka Muria berjudul Wisata Ngulahan Park : Konservasi Edukasi, Satwa Dilepas Liar, Pengunjung Bebas Berinteraksi

Baca Juga: Dua Atlet Blora Peraih Medali Sea Games 2022 diberi Bonus oleh Presiden Jokowi

Di sana, wisatawan bisa melihat dari dekat, burung berproduksi, membuat sangkar dan mengasih makan anaknya secara natural berlatar pegunungan Ngulahan.

Penanggung Jawab Ngulahan Park, Hasan Efendi mengungkapkan, sedikitnya ada 18 jenis satwa dengan jumlah total mencapai ratusan ekor bisa dilihat secara liar di Ngulahan Park.


Mereka dibiarkan berkeliaran di area taman dan lapangan sehingga pengunjung bisa berinteraksi langsung.

“Wisata ini konsepnya konservasi edukasi. Salah satu yang mendorong kami membuat Ngulahan Park adalah menyelamatkan satwa yang dilindungi dari kepunahan. Sebagian satwa dapat dari hutan di sekitar saat kebakaran terjadi,” jelas Hasan.

Baca Juga: Wujudkan Kampung Bersih, Wakil Bupati Demak Ali Makhsun Beri Petuah

Ia menyebutkan, satwa liar yang bisa dinikmati pengunjung antara lain adalah aneka macam Merak, Jalak dengan berbagai jenis, serta Bangau.

Khusus bangau mengalami cacat lantaran bekas ditembak orang sehingga dibawa ke Ngulahan Park.

Selain itu ada Kasuari, Derkuku, Nuri serta Julang Mas. Jumlah satwa burung di sana mencapai ratusan ekor.

Selain burung, ada juga ratusan ikan koi yang berada di kolam taman lapangan.

Koi berbagai jenis tersebut merupakan sumbangan dari peternak Tulungagung.

Satwa lainnya adalah Kelinci dan dua ekor ular besar jenis Albino serta Pyton.

Ada juga Lutung Jawa dan Kera.

Baca Juga: Wujudkan Kampung Bersih, Wakil Bupati Demak Ali Makhsun Beri Petuah

Selain kera yang ditempatkan di kandang, semua satwa dibiarkan berkeliaran liar di sekitar taman.

Pengunjung dengan bebas bisa berfoto sesuai pilihan satwa yang diinginkan.

“Hanya kera yang kami kandang karena sifatnya agresif khawatir melukai pengunjung. Satwa lainnya, bebas berkeliaran berinteraksi dengan pengunjung. Sebagian satwa kami dapat dari hutan sekitar saat kebakaran, daripada punah. Per hari kami keluarkan sekira Rp 250 ribu untuk pakan satwa. Sebagian satwa sudah mampu makan alami karena sudah besar,” ujarnya.

Baca Juga: Muwada’ah dan Pelepasan Siswa Kelas VI Khozinatul Ulum Blora, Bupati Arief Rohman Beri Nasihat

Menurut Hasan, sejatinya Ngulahan Park belum dilakukan launching.

Namun, sejak pertama kali mencuat ke publik, setiap pekan tidak kurang dari 10 ribu pengunjung datang ke Ngulahan Park.

“Kami sudah komunikasi dengan Dinbudpar. Wisata dengan satwa dibiarkan liar di luar kandang, di Indonesia baru Ngulahan Park,” imbuhnya.

Pengunjung yang datang kebanyakan ingin merasakan sensasi berinteraksi bebas dengan satwa liar.

Setelah puas menikmati satwa liar di taman, pengunjung bisa melepas penat mandi di kolam renang dengan pemandangan pegunungan atau menikmati jajanan tradisional.

Baca Juga: Denda Pengerjaan Proyek MPP Rembang Belum Dibayar, Sekda Rembang: Belum Ada Laporan ke Saya

“Secara total kami menyiapkan 4 hektare lahan. Namun, sementara yang terbangun baru 1 hektare. Wisata ini disokong dari swadaya masyarakat dan Alokasi Dana Desa (ADD). Sementara sudah habis Rp480juta untuk pengembangan,” paparnya.

Pengunjung dari Tuban Jatim, Aenun Hakimah menyebut, baru pertama kali melihat wisata edupark yang menyajikan hewan secara liar.

Hal itu menurutnya unik sehingga menjadi daya tarik utama dari pengunjung yang datang.

“Untuk wisata yang berada di desa, ini luar biasa, layak dikunjungi wisatawan luar kota. Ada satwa liar di taman, ada jajanan tradisional tempatnya tertata rapi, gazebo dan tempat duduk yang didesain natural. Setelah lelah bisa renang berlatar pemandangan gunung. Istimewa,” ungkap Aenun.***

Editor: Kartika Kudus

Sumber: Suara Merdeka Muria


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah