“Beberapa yang berbuat mesum di sini yang perempuan memakai seragam sekolah. Jilbabnya digunakan menutup muka. Selain itu, kawasan perbatasan juga kerap dijadikan lokasi minum miras,” ujarnya.
Pemilik warung di area candi perbatasan, Tarmuji mengatakan, lampu pada tiang timur sempat dilakukan perbaikan pada sekira Februari lalu.
Baca Juga: Diduga Pesta Sabu, Polres Kudus Grebek Rumah Kos di Kecamatan Jati
Namun, lampu tersebut hanya menyala dua pekan, dan kemudian mati kembali sampai sekarang.
Sedangkan lampu pada tiang barat sudah lebih dua tahun ini padam.
Terkait kabar kawasan perbatasan kerap menjadi lokasi mesum, ia membenarkan.
Ia mengaku pernah menyiram air dengan ember pasangan yang mesum di pelataran candi.
“Saat mesum, ditegur tidak berhenti. Akhirnya saya ambil air, menyiramkan kepada mereka,” tandasnya.***