Hewan Ternak di Pasar Pamotan Rembang Terdeteksi Penyakit Mulut dan Kuku

19 Mei 2022, 09:29 WIB
Pasar hewan Pamotan Rembang /suaramerdeka-muria.com/Ilyas al-Musthofa

Portal Kudus - Akhir-akhir ini banyak ditemukan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. PMK adalah penyakit hewan menular bersifat akut yang dissebabkan virus.

Penyakit ini dapat menyebar dengan sangat cepat mengikuti arus transportasi daging dan ternak terinfeksi.

Wabah ini akan menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat kompleks apabila tidak segera ditanangani.

Dilansir PortalKudus.com dari berita Suara Merdeka Muria berjudul Ada 14 Kasus Penyakit Mulut dan Kuku di Rembang, Ramuan Ini Bisa Diminumkan Ternak untuk Penyembuhan

Jumlah kasus hewan ternak di Kabupaten Rembang yang terkonfirmasi penyakit mulut dan kuku saat ini mencapai 14 ekor.

Hewan yang terjangkit PMK terdeteksi berada di tiga kecamatan yaitu Kaliori, Kragan serta Sarang.

Baca Juga: Waspada Penyakit Mulut dan Kuku, Forkopimda Rembang Sidak di Pasar Hewan Pamotan

Keberadaan hewan-hewan yang terjangkit PMK tersebut sudah teridentifikasi oleh petugas Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Rembang.

Atas identifikasi tersebut, Bupati Rembang bersama Forkopimda telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) di pasar hewan Pamotan Selasa 17 Mei 2022 kemarin.

Hasilnya, seluruh hewan ternak yang berada di sana dinyatakan sehat dan layak jual.

Dalam kesempatan itu, Dintanpan juga melakukan sosialisasi terkait ciri klinis hewan yang terjangkit PMK kepada polangan dan peternak.

Baca Juga: Baru Selesai Februari Tahun Ini, Gedung Mal Pelayanan Publik Rembang Jadi Temuan BPK

Kepala Dintanpan Rembang, Agus Iwan Haswanto mengungkapkan, hewan yang terjangkit PMK akan memiliki sejumlah ciri klinis.

Pertama adalah hipersalivasi, lepuh di bagian mulut dan lidah hewan.

Selain itu hewan yang terjangkit PMK akan mengalami demam.

Gejala lainnya adalah nafsu makan menurun serta infeksi pada celah kuku.

Iwan mengingatkan, jika gejala klinis terus memburuk bisa berdampak kematian pada hewan yang terjangkit PMK.

“Hewan yang terjangkit, kukunya bisa lepas sehingga kesulitan berdiri. Bisa berdampak kematian jika gejala klinis memburuk,” jelas Iwan.

Baca Juga: Beri 186 Paket Pendidikan, Bupati Jepara: Saya Berharap Anak-Anak Lebih Bersemangan ke Sekolah

Namun begitu, Iwan menyebut angka kematian dampak dari PMK ini terbilang kecil.

Persentasenya hanya berkisar 5 sampai 10 persen saja.

“PMK menyerang sapi, kambing, domba, babi dan hewan berkuku belah. Sementara (di Rembang) tidak ada rencana penutupan pasar hewan,” paparnya.

Iwan menambahkan, hewan yang terjangkit PMK bisa diberikan tambahan minuman rempah.

Minuman rempah yang bisa dicoba itu antara lain adalah jahe, kunir, bawang serta madu.

"Tapi ini bukan rekomendasi resmi dari dinas. Hanya meneruskan dari peternak Sidomulyo yang berhasil menyembuhkan ternaknya dari PMK," tandasnya.***

Editor: Candra Kartiko Sari

Sumber: Suara Merdeka Muria

Tags

Terkini

Terpopuler