Portal Kudus - Penipuan atas nama Bupati Pati Haryanto terjadi lagi. Kali ini, penipuan menyasar lembaga keagamaan seperti pesantren.
Penipuan dilakukan melalui aplikasi Whatsapp dengan nomor +6281233627892 dan memasang foto profil dengan foto Bupati Haryanto.
Modusnya adalah mengaku sebagai bupati yang akan memberikan sedekah melalui transfer rekening pesantren.
Dilansir PortalKudus.com dari Suara Merdeka Muria dengan judul artikel Awas! Marak Penipuan Catut Nama Bupati Pati Sasar Pesantren, Begini Modusnya
Akun WA abal-abal tersebut menginformasikan telah mentransfer sejumlah uang ke rekening lembaga yang dituju.
Informasi pun disertai foto bukti transfer melalui ATM.
Selanjutnya, penipu meminta pengurus lembaga tersebut mentransfer sejumlah uang ke nomor rekening atas nama lembaga keagamaan lain.
Baca Juga: Wakil Bupati Rembang Mochammad Hanies: Infrastruktur Begitu Kompleks
Dia berdalih transfer tersebut untuk berbagi sedekah.
Pola pemberian bantuan yang tidak wajar menggerakkan pengurus lembaga calon korban penipuan meminta penjelasan dari Pemkab Pati.
Benar saja, kejanggalan itu terbukti lantaran tidak ada bantuan tersebut.
Bupati Haryanto mengakui adanya upaya pihak tertentu mengambil keuntungan melalui penipuan dengan mengatasnamakan dirinya.
Baca Juga: Serahkan DPA SKPD 2022, Bupati Grobogan: Segera Laksanakan
Dia memastikan nomor WA yang menggunakan nama dan foto dirinya tersebut adalah palsu.
"Itu hanya untuk melakukan penipuan. Foto juga asal mengambil di internet," katanya, kemarin.
Dia mengaku tidak hanya kali ini saja modus penipuan dengan menyatut namanya terjadi.
Berdasar catatan suaramerdeka.com, upaya penipuan dengan modus hampir sama juga terjadi tahun lalu.
Hanya, ada sedikit perbedaan dari sisi pola dan sasaran penipuannya.
Baca Juga: Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional, Bupati Jepara Usulkan Ratu Kalinyamat
Kala itu, nama Bupati Pati Haryanto dicatut menyangkut bantuan untuk tempat ibadah.
Pemilik nomor bupati palsu tersebut menghubungi pengurus tempat ibadah dan menjanjikan memberi sumbangan melalui pesan singkat.
Agar sumbangan dapat cair, penipu meminta pengurus tempat ibadah mentransfer dahulu sejumlah uang ke nomor rekening tertentu.
"Waspadai penipuan. Apabila terjadi di lembaga lain maka segera konfirmasi ke pemkab. Jangan asal percaya dengan berbagai modus penipuan dengan mengatasnamakan pejabat publik," pesannya.***