Network
Portal Kudus – Overthinking nyatanya memiliki bahaya yang cukup serius yang dapat menyebabkan stress hingga depresi.
Overthinking adalah menggunakan terlalu banyak waktu untuk memikirkan suatu hal dengan cara yang merugikan serta overthinking dapat berupa ruminasi dan khawatir.
Sederhananya overthinking adalah kebiasaan memikirkan sesuatu secara berlebihan, seolah tidak ada ujungnya.
Baca Juga: 5 Tanda Suami yang Baik dalam Islam yang Perlu Anda Perhatikan, Simak Selengkapnya!
Seorang overthinker biasanya akan memikirkan sesuatu yang telah terjadi dan yang masih akan tapi belum terjadi. Kebiasaan ini bisa terjadi pada siapa saja di segala usia.
Dalam kajian psikologi, overthinking dimaknai sebagai cara berpikir yang berlebihan dan arahnya negatif.
Menurut Psikolog Indah Sundari Jayati, M.Psi, overthinking atau menggunakan terlalu banyak waktu untuk memikirkan suatu hal yang berlebihan hingga mengganggu hidup bisa menyebabkan seseorang terkena stress dan depresi.
Baca Juga: 17 Februari Zodiak Apa? Begini Gambaran Sifat, Karakter dan Keistimewaan Tanggal Lahir Orang Ini
Overthinking termasuk dalam masalah mental health? Iya, karena dampaknya banyak bisa ke produktivitas, rasa berharga akan diri sendiri. Kalau terus dipelihara nanti mengarah ke stress sampai depresi,” ujar Indah.
Kondisi mental berkaitan erat dengan fisik, sehingga seseorang dapat mengalami kondisi stress tertentu, maka secara otomatis yang bereaksi bukan hanya psikis tetapi juga fisiknya.
Overthinking juga bisa berpengaruh pada kesehatan fisik. Perilaku ini bisa menyebabkan kamu mengalami sakit kepala, demam, nyeri dada, jantung berdebar hingga tekanan darah menjadi tinggi.
Baca Juga: Kunci Jawaban Buku Tematik Tema 1 Kelas 1 SD Halaman 104 Subtema 3 Pembelajaran 5
Overthinking kerap kali muncul karena seseorang terus mengingat dan memikirkan hal-hal tertentu yang lahir dari berbagai keadaan.
Dampak overthinking pada kesehatan mental ternyata cukup membahayakan. Mulai dari ketidakmampuan untuk berpikir positif, menurunnya rasa percaya diri, gangguan tidur, dan membuat sel-sel otak lebih lelah dari biasanya.***
