Alasan Ilmiah Mengapa Orang Benci Suara Mengunyah

4 Agustus 2022, 11:10 WIB
Ilustrasi Alasan Ilmiah Mengapa Orang Benci Suara Mengunyah /Pexels.com/andrea piacquadio

Portal Kudus – Apakah Anda termasuk orang yang tidak menyukai suara seseorang yang sedang mengunyah? Ternyata, Anda tidak sendirian dan ada alasan ilmiah yang dapat menjelaskan hal tersebut.

Jika Anda merasa ngeri ketika seseorang meretakkan buku-buku jarinya, Anda mungkin ingin memeriksakan diri untuk misophonia.

Misophonia adalah kelainan otak yang menciptakan kebencian terhadap suara seperti makan, mengunyah, bernapas dengan keras, atau bahkan mengklik pena.

Meskipun para peneliti pertama kali menciptakan istilah misophonia pada tahun 2001, komunitas medis selalu meragukan legitimasi kondisi tersebut.

Baca Juga: Apakah Kulit Pisang Boleh Dimakan? Simak Penjelasannya Disini

Namun berkat penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Current Biology, sekarang kita dapat dengan aman mengatakan bahwa kebisingan sehari-hari dapat mengganggu kehidupan manusia .

Sebuah tim di Universitas Newcastle di Inggris memeriksa pemindaian otak MRI dari orang-orang dengan dan tanpa misophonia sambil memainkan berbagai suara.

Suara-suara itu bisa netral seperti hujan atau air mendidih, tidak menyenangkan seperti bayi menangis atau orang berteriak, atau suara pemicu seperti suara bernafas atau makan.

Hasilnya didapat bahwa para peneliti mencatat perubahan signifikan dalam aktivitas otak penderita misophonia ketika mereka mendengar "suara pemicu."

Baca Juga: Pengertian Physical Touch sebagai Bentuk Bahasa Cinta atau Love Language

Ternyata, orang yang menderita misophonia memiliki perbedaan perkembangan di lobus frontal otak mereka.

Sehingga akan menyebabkan otak mereka bereaksi keras terhadap pemicu tersebut serta akan menyebabkan mereka berkeringat dan detak jantung mereka meningkat.

"Saya harap ini akan meyakinkan penderita," kata Tim Griffiths, profesor Neurologi Kognitif di Universitas Newcastle dan UCL dalam siaran pers.

Lebih lanjut ia mengatakan,“Saya sendiri adalah bagian dari komunitas yang skeptis sampai kami melihat pasien di klinik dan memahami betapa miripnya fitur-fitur tersebut.”

Baca Juga: Sudah Agustus 2022 Masih Galau, Berikut Cara Ampuh Move On dari Patah Hati

Dr Sukhbinder Kumar, dari Institute of Neuroscience di Newcastle University dan Wellcome Center for NeuroImaging di University College London, juga setuju.

“Bagi banyak orang dengan misophonia, ini akan menjadi berita yang disambut baik karena untuk pertama kalinya kami menunjukkan perbedaan struktur dan fungsi otak pada penderitanya,” ujarnya.

"Studi ini menunjukkan perubahan otak kritis sebagai bukti lebih lanjut untuk meyakinkan komunitas medis yang skeptis bahwa ini adalah gangguan asli." Sekarang, baca tentang suara-suara aneh lainnya yang dibuat tubuh Anda dan apa yang harus Anda lakukan untuk mengatasinya.***

Editor: Ahmad Khakim

Sumber: thehealthy.com

Tags

Terkini

Terpopuler