Portal Kudus - Prof. Dr. H. Seto Mulyadi, S. Psi., M.Si atau yang akrab disapa Kak Seto mengatakan bahwa salah satu penyebab anak kecanduan gadget adalah karena meniru perilaku lingkungan.
Hal ini ia sampaikan kepada ANTARA, ia mengatakan bahwa
segala sesuatu ada sebabnya. Begitupun dengan kecanduan game, ada yang membuat dia jadi demikian.
Alasan pertama adalah bahwa anak-anak merupakan peniru terbaik di dunia. Oleh karena itu, perilakunya justru meniru dari lingkungannya.
Baca Juga: Tipe Jerawat Inflamasi, Penyebab, dan Cara Mengobati Jerawatnya
Mengapa anak kecanduan gadget? Karena awalnya tentu meniru dari orangtuanya.
Maka dari itu jangan salahkan anak jika kecanduan gadget, sementara ayah atau bundanya juga sibuk bermain gadget. Kadang-kadang tidak ada waktu untuk anak. Bahkan kadang jika ada kegiatan lain, anak diberi. gadget supaya tenang.
Kedua, setelah anak meniru perilaku dari sekitarnya, Kak Seto mengatakan bahwa hal tersebut akan berlanjut ketika sang anak merasa menikmati dan nyaman dengan hal tersebut.
Pada akhirnya, ini membuat anak menjadi candu saat menggunakan gadget.
Selain itu, Kak Seto juga mengatakan bahwa kecanduan gadget juga dipengaruhi oleh situasi saat ini, dimana anak-anak tak dapat pergi ke sekolah dan belajar pun menggunakan gadget karena pandemi.
Akan tetapi, kini gadget tersebut tak hanya dipakai untuk belajar karena dianggap kurang menyenangkan.
Ini membuat anak pun mengeksplor sendiri penggunaan gadget tersebut untuk mengakses situs-situs lainnya.
Menurut Kak Seto, sebelum pandemi telah dijelaskan bahwa anak-anak harus ke sekolah, tidak boleh pegang gadget, kini sekarang terbalik.
Anak-anak tidak boleh ke sekolah dan harus pegang gadget. Karena mula-mula adalah untuk belajar.
Setelah itu mungkin belajar terasa kurang menyenangkan, sehingga anak mengakses ke berbagai situs yang kadang negatif atau berbahaya.
Cara agar anak terhindar dari kecanduan gadget, Kak Seto menyarankan agar orang tua bisa mendekatkan diri menjadi sahabat anak.
Dengan cara itu, anak pun akan merasa nyaman untuk berkomunikasi dengan orang tuanya.
Baca Juga: Weton Jodoh Ketemu 24, Menurut Penjumlahan Weton Pasangan Inilah yang Harus Diwaspadai
Sebaliknya, jika orang tua hanya melarang anak untuk bermain gadget namun tetap sibuk dengan kegiatannya masing-masing, ini akan membuat anak merasa frustasi atau bahkan menyebabkan melakukan hal yang negatif.
Menurut Kak Seto, seringkali ditemukan di dalam keluarga, orangtua tidak menjadi sahabat anak. Melainkan hanya main perintah, instruksi, komando, tapi tidak mendengar suara anak.
Kak Seto juga mengajak para orang tua untuk mulai diubah gaya mendidiknya. Mulailah untuk banyak berdialog dengan anak, bermain bersama, dan sebagainya.
"Jangan cuma 'Nggak boleh main gadget!' lalu merampas gadgetnya atau bahkan sampai dibanting. Itu anak akan sakit hati dan frustasi sekali. Malah bisa menyebabkan anak melakukan tindakan yang nekat mungkin. Jadi tetap lakukan dengan cara ramah dan memposisikan ayah bunda itu adalah sahabat anak," jelas Kak Seto.***