Warga Desa Ngampel Kecamatan Blora Lakukan Sedekah Bumi, Hajatan di Dua Sumur

- 1 Juni 2024, 19:00 WIB
Desa Ngampel, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora
Desa Ngampel, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora /Blorakab.go.id

Portal Kudus - Tradisi hajatan sedekah bumi di dua sumur dilakukan oleh warga Dukuh Plosorejo, Desa Ngampel, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, pada Jumat Pon, 31 Mei 2024.

Hajatan yang dihelat dalam suasana sedekah bumi setiap tahun itu dilakukan warga dengan cara berkumpul membawa makanan tradisional dan nasi disertai aneka bumbu atau lauk di kompleks dua sumur, yakni di Sumur Kulon dan Sumur Waru.

Baca Juga: Blora Mengalami Kekeringan, Komoditas Padi Terancam

Ke dua sumur itu, berdasarkan cerita warga adalah peninggalan leluhur yang telah berjasa membuat sumur gowok di bawah pohon sehingga sumber airnya bisa mencukupi untuk kebutuhan warga setempat.

Sehari menjelang hajatan sedekah bumi di dua sumur, warga Plosorejo sibuk menyiapkan bahan hingga memasak makanan tradisional serta aneka kuliner lainnya.

Makanan tradisional yang dibuat antara lain pasung, dumbek, bogis dan jadah, tape yang dibuat dari bahan beras ketan dibungkus daun ploso. Sedangkan buahnya adalah pisang.

Hajatan dilakukan bergantian di dua sumur pada hari yang sama dengan dipimpin oleh pemuka agama (modin) Desa Ngampel yakni Ahmad Soleh untuk berdoa memohon keselamatan dan bersyukur atas limpahan rejeki serta hasil bumi bagi warga setempat. Di kedua lokasi itu, modin menggelar tahlil dan doa yang diikuti oleh semua warga yang datang.

“Hajatan pertama dilakukan di Sumur Kulon. Setelah itu dilakukan di Sumur Waru, kita gelar tahlilan dan doa, memohon keselamatan, kesehatan, keberkahan rezeki kepada Allah,” kata Modin Ahmad Soleh.

Baca Juga: Penjual Sayur Keliling di Rembang Naik Haji, Nabung selama 49 Tahun dan Berangkat Tahun Ini

Lokasinya berbeda, kalau Sumur Kulon berada tak jauh dari pemukinan warga, sedangkan Sumur Waru berada di area sawah pertanian, lebih kurang satu kilometer dari pemukiman warga.

“Meski lokasinya berbeda tapi dilaksanakan pada hari yang sama. Warga antusias ikut hajatan dengan membawa makanan tradisional,” tambahnya.

Kamituwo Dukuh Plosorejo Pujianto menambahkan di masing-masing lokasi hajatan warga mengumpulkan aneka makanan yang dibawa. Ada yang digelar dengan alas layar, ada juga yang digelar dengan alas daun jati.

“Setelah didoakan, warga saling berbagi dan bertukar makanan. Warga luar dukuh yang ikut hajatan juga mendapat bagian, jadi tradisi sedekah bumi ini memupuk semnagat gotong royong dan berbagi,” ujarnya.

Halaman:

Editor: Kartika Kudus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah