Hasilkan Bensin Sawit, Menteri ESDM Arifin Tasrif Apresiasi PT Pura Barutama Kudus dan ITB

- 26 Januari 2022, 09:00 WIB
Ilustrasi sawit di Kalimantan. Ratusan pekerja asal NTT alami ketidakadilan. yakni dipecat tanpa alasan yang jelas.
Ilustrasi sawit di Kalimantan. Ratusan pekerja asal NTT alami ketidakadilan. yakni dipecat tanpa alasan yang jelas. /Antara Foto/Aswaddy Hamid

Portal Kudus - PT Pura Barutama Kudus bersama dengan peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB) telah berhasil mesin pengolah sawit.

Mesin pengolah sawit tersebut nantinya akan menghasilkan bensin sawit atau bensin ramah lingkungan.

Pada 25 Januari 2022, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengunjungan pabrik PT Pura Barutama untuk melihat langsung mesin tersebut.

DIlansir PortalKudus.com dari Suara Merdeka Muria dengan artikel berjudul Gandeng ITB, PT Pura Barutama Kudus Ciptakan Mesin Pengolah Bensin Sawit Berkualitas Tinggi

Diketahui PT Pura Barutama berlokasi di Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus.

Hadir pada peninjauan mesin Bensa itu Bupati Kudus Hartopo dan Bupati Musi Banyuasin, Sumatera Selatan Dodi Reza Alex.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, mesin bensa yang sudah diinisasi lama oleh peneliti ITB ini mampu menghasilkan bensin dengan dengan nilai oktan hingga RON 115.

“Bensin yang dihasilkan mempunyai kualitas tinggi. Kami sangat mengapresiasi dan memberikan dukungan penuh atas inovasi ini,” katanya.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng Rp14ribu per Liter, Ibu-Ibu di Kabupaten Jepara Kena Panic Buying

Arifin menuturkan, inovasi menciptakan energi terbarukan ramah lingkungan perlu dipercepat mengingat terus menurunnya cadangan minyak bumi di Indonesia. Nilai impor BBM Indonesia cukup besar sehingga menguras devisa negara.

Impor ini juga menyerap subsidi yang besar untuk masyarakat. Untuk mengurangi ketergantungan impor ini, kata Arifin, Pemerintah melihat potensi hasil perkebunan sawit yang cukup besar.

“Kita coba olah CPO menjadi bahan bakar ramah lingkungan, sekaligus bersama-sama mengurangi impor BBM. Apalagi cadangan BBM mentah kita terus menurun,” katanya.

Baca Juga: Selamat, Polres Pati Raih Dua Penghargaan dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Pati

Ia menambahkan, mesin bensa ini tahap pilot dan masih awal, sehingga butuh perjuangan panjang menuju arah komersial. “Tapi dari apa yang ada, kita ambil parameter penting menuju ke arah produksi komersial,” katanya.

Perwakilan PT Pura Barutama Dandi Zulkarnaen menambahkan, proses konversi energi kelapa sawit menjadi bensa melewati tiga tahap yakni dematalgium, reaktor biohidrokarbon, dan katalis.

Ketiga mesin pendukung tersebut dirancang dan dibuat oleh PT Pura Barutama Divisi Engineering dengan supervise oleh ITB dan PT Kemurgi.

Baca Juga: Meresahkan Warga, Satreskim Polres Kudus Ringkus Perjudian di Desa Pasuruhan

“Satu mesin sudah ditempatkan di Kabupaten Musi Banyuasin. Karena itu bupati Musi Banyuasin juga kami undang kesini bersama para petani kelapa sawit yang telah menjadi mitra dalam proyek ini,” katanya.

Dandi mengatakan, bensa merupakan bahan bakar alternative yang berbahan dasar minyak kelapa sawit. Konversi minyak kelapa sawit mmenjadi fraksi bensin menjadi upayaa pencarian energy alternatif sebagai pengganti suplai energi berbasis minyak bumi.

“Bensin sawit yang dihasilkan dari unit percontohan produksi bensa ini adalah bahan bakar fraksi bensin berkualitas tinggi,” katanya.***

Editor: Candra Kartiko Sari

Sumber: Suara Merdeka Muria


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah