Apa Perbedaan Antara Serangan Panik dengan Serangan Kecemasan? Simak Ulasannya

- 1 Agustus 2022, 10:15 WIB
ilustrasi anxiety
ilustrasi anxiety /Pexels/ Elijah O’Donnell

Untuk membedakan antara serangan panik dengan serangan kecemasan, perlu diingat hal-hal berikut:

  • Kecemasan biasanya terkait dengan sesuatu yang dianggap membuat stres atau mengancam. Serangan panik tidak selalu dipancing oleh stressor, karena mereka paling sering terjadi secara tiba-tiba.
  • Kecemasan bisa ringan, sedang, atau berat. Seperti, kecemasan yang terjadi di benak anda ketika melakukan aktivitas sehari-hari. Sedangkan serangan panik, sebagian besar melibatkan gejala yang mengganggu.
  • Selama serangan panik, respons fight-or-flight otonom tubuh mengambil alih. Dan gejala dari serangan panik seringkali lebih intens daripada gejala kecemasan.
  • Sementara kecemasan dapat membangun secara bertahap, serangan panik biasanya datang secara tiba-tiba.
  • Serangan panik biasanya memicu kekhawatiran atau ketakutan terkait dengan serangan lain. Ini mungkin memiliki efek pada perilaku anda, membuat anda menghindari tempat atau situasi di mana anda pikir anda mungkin berisiko terkena serangan panik.

 Baca Juga: Inilah 4 Cara Agar Kucing Cepat Gemuk, Dijamin Efektif

Penyebab

Serangan panik dan kecemasan dapat dipicu oleh hal serupa. Beberapa pemicu umum meliputi:

  • Pekerjaan yang membuat stress,
  • Mengemudi,
  • Situasi sosial,
  • Fobia, seperti agoraphobia (takut ruang ramai atau terbuka), claustrophobia (takut ruang kecil), dan acrophobia (takut ketinggian),
  • Pengingat atau kenangan pengalaman traumatis,
  • Penyakit kronis, seperti penyakit jantung, diabetes, sindrom iritasi usus besar, atau asma,
  • Nyeri kronis,
  • Penarikan dari obat-obatan atau alkohol,
  • Kafein,
  • Obat-obatan dan suplemen, dan
  • Masalah tiroid.

Baca Juga: Inilah 4 Cara Agar Kucing Cepat Gemuk, Dijamin Efektif

Faktor Risiko

Serangan panik dan serangan kecemasan memiliki faktor risiko yang sama. Ini termasuk:

  • Mengalami trauma atau menyaksikan peristiwa traumatis, baik sebagai seorang anak atau sebagai orang dewasa.
  • Mengalami peristiwa kehidupan yang penuh tekanan, seperti kematian orang yang dicintai atau perceraian.
  • Mengalami stres dan kekhawatiran yang berkelanjutan, seperti tanggung jawab kerja, konflik dalam keluarga anda, atau kesengsaraan finansial.
  • Hidup dengan kondisi kesehatan kronis atau penyakit yang mengancam jiwa.
  • Memiliki kepribadian yang cemas.
  • Memiliki gangguan kesehatan mental lain, seperti depresi.
  • Memiliki anggota keluarga dekat yang juga memiliki gangguan kecemasan atau panik.
  • Menggunakan narkoba atau mengonsumsi alkohol.

 Baca Juga: Ternyata Lansia Tidak Boleh Sering Mandi, Simak Alasannya

Dokter dapat mendiagnosis gejala kecemasan, gangguan kecemasan, serangan panik, dan gangguan panik.

Dokter anda akan bertanya tentang gejala yang anda rasakan dan melakukan tes untuk menyingkirkan kondisi kesehatan lain dengan gejala yang sama, seperti penyakit jantung atau masalah tiroid.

Halaman:

Editor: Kartika Kudus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah