Ini Perbedaan Cacar Monyet dan Cacar Air, Gejala, Penularan, serta Cara Mencegahnya

- 21 Mei 2022, 12:28 WIB
Ilustrasi Ini Perbedaan Cacar Monyet dan Cacar Air serta Gejala, Penularan, dan Cara Mencegahnya
Ilustrasi Ini Perbedaan Cacar Monyet dan Cacar Air serta Gejala, Penularan, dan Cara Mencegahnya /Pexels/CDC

Portal Kudus – Penyakit menular cacar monyet akhir-akhir ini menjadi perhatian masyarakat berbagai negara di dunia.

Pasalnya, sejumlah kasus dugaan cacar monyet telah dilaporkan di beberapa negara Eropa seperti Inggris, Portugal, dan Spanyol.

Infeksi cacar monyet (monkeypox) pada mansuia sebenarnya bukanlah kasus baru.

Kasus cacar monyet pada manusia telah banyak ditemukan di negara-negara kawasan Afrika Barat dan Tengah seperti Republik Afrka Tengah, Liberia, Nigeria, Republik Demokratik Kongo, Republik Kongo, dan Sierra Leone.

Baca Juga: Viral Pasien Meninggal Dunia Kehabisan Oksigen akibat Kelalaian Petugas, Pihak Rumah Sakit Beri Klarifikasi

Republik Kongo menjadi negara dengan kasus cacar monyet tertinggi dengan ditemukannya lebih dari 100 terduga kasus pertahun sejak tahun 2005.

Di luar benua Afrika, kasus cacar monyet pada manusia dan hewan juga telah dilaporkan ditemukan di Amerika Serikat pada tahun 2003 sebanyak 47 kasus.

Berikut ini beberapa hal yang perlu diketahui terkait penyakit cacar monyet seperti dilansir Portal Kudus dari laman Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Univesitas Airlangga.

Perbedaan Penyakit Cacar Monyet dan Cacar Air serta Gejalanya

Baca Juga: Geger Warga Klaten Meninggal Dunia Usai Tak Dipinjami Ambulans Puskesmas, Begini Kronologinya

Virus penyebab cacar monyet dan caca air berada dalam satu keluarga virus Orthopoxvirus.

Virus penyebab cacar monyet disebut virus monkeypox, sementara virus penyebab cacar air disebut vaccinia virus.

Baik virus monkeypox maupun vaccinia virus, keduanya berkerabat dekat dengan virus smallpox, penyakit cacar yang dianggap musnah oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) sejak 1980 silam.

Virus monkeypox sendiri pertama kali ditemukan pada monyet pada 1958 di Kopenhagen, Denmark.

Baca Juga: Fakta dan Bahaya Salmonella, Bakteri yang Sebabkan BPOM Stop Peredaran Kinder Joy

Kasus cacar yang menginfeksi manusia pertama kali dilaporkan terjadi pada 1970 di Republik Demokratik Kongo, Afrika.

Gejala penyakit cacar monyet pada manusia mirip dengan gejala cacar air tapi lebih ringan.

Gejala awal infeksi virus cacar monyet mirip dengan penyakit yang disebabkan oleh virus pada umumnya, yaitu demam, sakit kepala, sakit pinggang, nyeri otot, kelelahan, serta adanya pembesaran kelenjar getah bening baik di leher, ketiak, maupun pangkal paha.

Dalam jangka 1-3 hari infeksi, muncul ruam kemerahan disertai bintik merah seperti penyakit cacar air.

Baca Juga: Apa Itu Diplopia? Ini Penjelasan Penyakit Marc Marquez yang Kambuh Lagi

Bintik-bintik yang muncul dipermukaan kulit yang berisikan cairan dan nanah tersebut akan bertahan kurang lebih 2-4 minggu.

Sebagaimana penyakit yang disebabkan oleh virus pada ummnya, cacar monyet akan sembuh dengan sendirinya tanpa pegobatan atau yang dikenal dengan istilah self-limited.

Penularan Virus Cacar Monyet

Cacar monyet merupakan penyakit yang bersumber dari binatang (zoonosis). Monyet dari golongan primata diduga sebagai hewan pembawa virus tersebut.

Baca Juga: Cerita Lengkap SEWU DINO SimpleMan, Kisah Horror Tentang Santet yang Lebih Seram dari KKN di Desa Penari

Selain pada monyet, penyakit cacar tersebut juga ditemukan menginfeksi hewan pengerat seperti tkus dan tupai.

Mekanisme penularan virus cacar monyet pada manusia diduga terjadi akibat kontak langsung atupun tidak langsung dengan hewan terinfeksi melalui kulit yang luka, saluran pernapasan, dan selaput lendir dengan cairan tubuh hewan.

Penularan virus cacar monyet dari manusia ke manusia bisa terjadi karena kontak cukup lama dengan penderita virus yang biasanya ditularkan melalui cairan saluran pernapasan.

Selain itu, penularan juga dapat melalui kontak dengan caian tubuh penderita secara langsung atau tidak langsung, misalnya dari baju atau alat tidur.

Baca Juga: Ini 9 Tanda Kamu Berpasangan dengan Orang yang Tepat

Namun, proses penularan dari manusia ke manusia dinilai tidak mudah terjadi dan sangat terbatas.

Cara Mencegah Penyakit Cacar Monyet

Hingga saat ini, masih belum ada vaksin atau pengobatan yang dianggap aman untuk penyakit cacar monyet.

Vaksin cacar/smallpox dianggap dapat mencegah infeksi virs cacar monyet. Namun, vaksin tersebut sudah jarang tersedia setelah penyakit cacar dinyatakan musnah.

Baca Juga: 15 Film Horor yang Dipercaya telah Dikutuk, Ada Annabelle dan The Nun

Oleh karena itu, yang bisa dilakukan saat ini adalah mencegah penularan dan mengendalikan bila terinfeksi penyakit tersebut.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Seritak dan World Helath Organization (WHO) memberikan langkah-langkah pencegahan sebagai berikut:

1. Hindari kontak dengan hewan sumber virus terutama golongan rodensia dan primata (termasuk hewan yang sakit atau yang ditemukan mati di daerah monkeypox terjadi).

2. Hindari kontak dengan bahan apa pun (seperti darah atau daging yang tidak dimasak dengan baik) yang telah bersentuhan dengan hewan yang sakit.

Baca Juga: Haru! Seorang Jemaah Umrah Tunisia Menangis saat Tahu Orang yang Memfotokannya Berasal dari Palestina

3. Pisahkan penderita yang terinfeksi dari orang lain yang bisa berisiko terinfeksi.

4. Bersihkan tangan, baik setelah kontak dengan hewan atau orang yang terinfeksi. Misalnya, mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol.

5. Gunakan alat pelindung diri saat merawat penderita. Sebaiknya tenaga kesehatan, laboratorium, maupun orang orang yang diduga terpapar dengan penderita dan spesimennya diberikan vaksin smallpox.***

Editor: Ahmad Khakim

Sumber: fkm unair


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah