كَذَبْتَ, وَلَكِنَّكَ تَعَلَّمْتَ الْعِلْمَ لِيُقَالَ: عَالِمٌ وَقَرَأْتَ اْلقُرْآنَ لِيُقَالَ هُوَ قَارِىءٌٌ ، فَقَدْ قِيْلَ
“Kamu berdusta. Kamu dahulu menuntut ilmu karena ingin disebut alim, kamu dahulu membaca Qur’an karena ingin disebut qari’, dan kamu sudah mendapatkan predikat itu.” Lalu iapun diseret dan dilemparkan ke dalam api neraka, kata Rasulullah.
Dipanggil orang yang mati syahid, lalu Allah bertanya kepadanya, “Apa amalmu?” Dia (orang yang mati syahid) berkata, “Aku berperang sampai meninggal dunia karena Engkau, ya Allah.” Allah berfirman:
كَذَبْتَ وَلَكِنَّكَ قَاتَلْتَ ِلأَنْ يُقَالَ جَرِيْءٌ, فَقَدْ قِيْلَ
“Kamu dusta. Kamu dahulu berperang karena angin disebut pahlawan, kamu berperang karena ingin disebut pemberani, dan kamu sudah mendapatkan predikat itu.” Lalu iapun diseret dan dimasukkan ke neraka.
Demikian pula orang yang dermawan, ternyata ia bukan karena Allah, ia pun diseret ke dalam api neraka.
Lihatlah saudaraku sekalian, akibat terlalu mengharapkan dunia, mengharapkan pujian manusia, mengharapkan ketenaran dan yang lainnya, sehingga akhirnya amalannya pun sia-sia, tidak diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
3. Tidak peduli halal maupun haram
Orang yang terlalu mengharapkan dunia seringkali tidak peduli halal maupun haram. Tidak peduli apakah itu diharamkan oleh Allah, yang terpenting bagi dia adalah dia bisa mendapatkan kehidupan dunia, dia bisa mendapatkan harta, dia bisa mendapatkan kedudukan. Dan ini yang sangat Rasulullah khawatirkan kepada umatnya. Bahkan Rasulullah menganggap orang seperti ini lebih buruk daripada serigala lapar. Rasul bersabda: