Mengapa Perempuan Dilarang Shalat dan Puasa Saat Haid ? Simak Penjelasannya.

- 27 Agustus 2020, 08:49 WIB
/illustrasi

Pekerjaan ruku serta sujud dalam salat beresiko sebab akan tingkatkan peredaran darah ke rahim yang akan dikeluarkan berbentuk darah menstruasi.

Makin banyak lakukan ruku serta sujud tentunya sel rahim serta indung telur ini akan makin banyak mengisap banyak darah dari skema peredaran darah.

Baca Juga: Niat Puasa Tasu'a, Asyuro dan Ayyamul Bidh 9-10 Muharram 1442 Hijriah

Hasilnya banyak darah mengalir ke rahimnya serta kehilangan darah yang terus-terusan menyebabkan wanita bertambah mudah capek, berkadar emosi yang turun naik.

Disamping itu, wanita jadi rawan terserang anemia serta kehilangan zat besi saat skema peredaran darah banyak menyalurkan darah ke rahim yang dikeluarkan jadi darah menstruasi.


Makin banyak darah yang dikeluarkan, karena itu zat imunitasnya di badannya akan hancur. Karena sel darah putih berperanan untuk imun akan hilang lewat darah haid.

Bila seorang wanita salat waktu haid, karena itu dia akan kehilangan darah dalam jumlah banyak.

Ini bermakna akan kehilangan sel darah putih. Bila ini berlangsung karena itu semua organ badannya seperti limpa serta otak akan terkena penyakit.


Berikut makna besar dibalik larangan syariat supaya wanita haid untuk salat sampai dia suci. Al-Quran dengan benar-benar jeli menyebutkannya.

Disamping itu, wanita tidak disarankan untuk berpuasa untuk jaga konsumsi gizi makanan yang berada di dalam badannya serta kesehatan fisiknya.

Halaman:

Editor: Azkaa Najmuts Tsaqib


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x