Network
Portal Kudus -Berikut penjelasan Gus Baha tentan syafaat al-Qur'an meski hanya hafal satu surat saja. yaitu surat Tabarok atau Al-Mulk
sangat umum diketahui bahwa membaca al-Qur'an menjadi salah satu amalan yang secara rutin di baca oleh berbagi kalangan umat islam.
Hinga tidak jarang, banyak sebagaian dari umat islam merawat al-Qur'an salah satunya dengan cara menghafalkannya.
Baca Juga: Jangan Mengaitkan Musibah dan Bencana Dengan Adzab, Berikut Penjelasanya Menurut Gus Baha
Al-Qur'an adalah sebuah kitab suci utama dalam agama Islam, yang umat Muslim percaya bahwa kitab ini diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad. Kitab ini terbagi ke dalam beberapa surah (bab) dan setiap surahnya terbagi ke dalam beberapa ayat.
Dan seperti halnya kita semua tahu, surat-surat yang terandung dalam al-Qur'an mempunyai fadilah atau keutamaan tersendiri bagi mereka yan secara rutin membaca dan mengamalkanya.
Lantas apa saja keutamaan dan keistimewaan yang dimiliki oleh surat Al-Mulk atau Tabarok?
Berikut Portalkudus.com berikan ulasan tentang keutamaan al-Qur'an menurut Gus Baha yang di rangkum dari salah satu unggahan video dikanal Yutube Ngaji Ben Aji Official pada tanggal 28 September.
K.H. Ahamad Bahauddin Nur Salim atau lebih dikenal dengan Gus Baha adalah salah satu ulama Nahdlatul Ulama yang berasal dari rembang.
Baca Juga: Gus Baha: Tidak Ada Kaitannya Musibah dan Bencana Dengan Adzab
Baca Juga: Apakah Najis Menggendong atau Tidur Dengan Kucing? Buya Yahya Menjawab
Gus Baha dikenal sebagai salah satu ulama ahli tafsir yang mempunyai pengetahuan yang mendalam seputar al-Qur'an. Ia merupakan sala satu murid dari ulama kharismatik, K.H. Maimun Zubair.
Gus Baha menjelaskan Bahawa sangat masyhur sekali dipahami oleh para ulama bahwa al-Qur'an itu bisa mensyafaati "Bahkan bedanya syafaat al-Qur'an dengan syafat Nabi adalah mengahalau atau menghadang seseorang agar tidak sampai kena adzab, Sedangkan syafaat yang selain al-Qur'an itu mengambil seseorang yang sudah kena adzab diambil dari adzab itu."
lebih jelas, Gus Baha menambahkan bahwa malaikat juga terkena konstitusi aturan fiqih, atau terkena hukum fiqih yang juga berlaku pada manusia.
"Jadi kalau kita sebagai manusia wajib menghormati orang hafal al-Qur'an , tidak boleh menendang dan meludahi oang yang hafal al-Qur'an. Maka, Malaikat juga terkena aturan yang sama."
