Khutbah Jumat Membahas Tentang 7 Hikmah di Balik Musibah yang Menimpa Seseorang

15 Agustus 2022, 15:10 WIB
Khutbah Jumat Membahas Tentang 7 Hikmah di Balik Musibah yang Menimpa Seseorang /pexels.com/Pixabay

Portal Kudus - Khutbah Jumat kali ini akan membahas tentang hikmah di balik musibah yang menimpa seseorang.

Seperti yang kita ketahui, musibah datang bukanlah skenario seseorang melainkan sudah ketetapan Allah.

Tugas kita sebagai manusia adalah harus bisa menerima dengan lapang dada apabila kita ditimpa musibah.

Berikut ini ada 7 hikmah yang bisa dipetik di balik musibah yang menimpa seseorang:

Baca Juga: Spesial Khutbah Jumat Mengulas Tentang 4 Cara Menghadapi Cobaan dan Ujian yang Datang

1. Jadi tahu bagaimana mengimani takdir Ilahi

Setiap menghadapi cobaan hendaklah seseorang tahu bahwa setiap apa yang Allah takdirkan.

Sejak 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi pastilah terjadi.

Sesuai sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang memiliki arti sebagai berikut:

"Allah telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” (HR. Muslim no. 2653) dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash.

Beriman kepada takdir, inilah landasan kebaikan agar seseorang semakin ridho dengan setiap cobaan.

Baca Juga: Bulan Muharram: Bulan Kehormatan yang Memiliki Peristiwa Penting dalam Sejarah Islam

2. Semakin yakin bahwa ada hal baik di balik datangnya musibah.

Hendaklah setiap mukmin mengimani bahwa setiap yang Allah kehendaki pasti ada hal baik di baliknya.

Terkadang hal tersebut dapat diketahui secara sadar maupun tidak.

Allah Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Mu'minun ayat 115 sampai 116 yang memiliki arti:

“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?

Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) ‘Arsy yang mulia.”

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 62, Telaah Teks Eksposisi Kegiatan 3.1

3. Senantiasa mengingat bahwa ujian Nabi Muhammad lebih berat dibanding kita.

Ingat bahwa Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam sering mendapatkan cobaan sampai dicaci, dicemooh dan disiksa.

Kalau kita mengingat musibah yang menimpa beliau, maka tentu kita akan merasa ringan menghadapi musibah kita sendiri.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya:

“Siapa saja yang terasa berat ketika menghadapi musibah, maka ingatlah musibah yang menimpaku. Ia tentu akan merasa ringan menghadapi musibah tersebut.”

Baca Juga: Kecocokan Cinta Leo dengan Virgo, Pasangan yang Terlihat Aneh Tapi Istimewa

4. Semakin kuat iman maka semakin kuat pula ujiannya.

Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya:

"Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi. Seseorang akan diuji sesuai dengan kondisi agamanya.

Apabila agamanya begitu kuat (kokoh), maka semakin berat pula ujiannya.

Apabila agamanya lemah, maka ia akan diuji sesuai dengan kualitas agamanya.

Seorang hamba senantiasa akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih dari dosa."

5. Mengingatkan bahwa di balik musibah atas kesulitan yang ada, terdapat kemudahan setelahnya.

Sesuai yang tercantum di dalam Firman Allah Surat Al-Insyirah bahkan diulang dalam 2 ayat yaitu ayat 5 dan 6 yang artinya:

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah ayat 5).

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah ayat 6).

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesa Kelas 8 Halaman 62 Kegiatan 3.1, Telaah Teks Eksposisi

6. Melatih agar senantiasa bersabar dalam setiap keadaan bahkan ketika musibah datang.

Ali bin Abi Tholib radhiyallahu ‘anhu mengatakan:

“Sabar dan iman adalah bagaikan kepala pada jasad manusia. Oleh karenanya, tidak beriman (dengan iman yang sempurna), jika seseorang tidak memiliki kesabaran."

Maksud bersabar adalah menahan hati dan lisan dari berkeluh kesah.

Serta mampu menahan anggota tubuhnya melakukan kekerasan atau melukai.

Hal ini karena biasanya jika manusia tertimpa musibah sering lupa diri bahkan tak jarang memilih mengakhiri hidup dengan tidak wajar.

7. Mengajarkan kesabaran sejak di awal datangnya musibah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya:

“Yang namanya sabar seharusnya dimulai ketika awal ditimpa musibah."

Itulah sabar yang sebenarnya. Sabar yang sebenarnya bukanlah ketika telah mengeluh lebih dulu di awal musibah.

Sekian khutbah Jumat tentang 7 hikmah di balik musibah yang menimpa seseorang.

Mudah-mudahan kita senantiasa diberikan kesabaran dalam menjalani musibah yang datang.***

Editor: Ahmad Khakim

Tags

Terkini

Terpopuler