Korban, Kerusakan, dan Warisan Sejarah Kota Hiroshima dan Kota Nagasaki Pasca Pengeboman Terjadi

- 6 Agustus 2022, 10:33 WIB
ilustrasi Korban, Kerusakan, dan Warisan Sejarah Kota Hiroshima dan Kota Nagasaki Pasca Pengeboman Terjadi
ilustrasi Korban, Kerusakan, dan Warisan Sejarah Kota Hiroshima dan Kota Nagasaki Pasca Pengeboman Terjadi /AlexAntropov86/PIxabay


Portal Kudus – Pasca pengeboman Hiroshima dan Nagasaki terjadi, Little Boy dan Fat Man dipastikan telah mengakibatkan kehancuran 26 dari 33 stasiun pemadam kebakaran modern di Hiroshima.

Menewaskan korban atau melukai tiga seperempat personel pemadam kebakaran tersebut. Dan dari 198 dokter yang terdaftar, hanya 30 orang yang lolos dari cedera dan mampu merawat para penyintas.

Dari 2.400 perawat, lebih dari 1.800 menjadi korban yang tewas atau terluka parah ketika itu. Dan warisan dari hasil pengeboman Hiroshima dan Nagasaki pun, yakni setiap rumah sakit kecuali satu telah hancur atau mengalami kerusakan parah.

Baca Juga: ARTI Nama Ara dalam Islam, Simak Arti Nama Ara Lengkap Kumpulan Nama Ara yang Cocok untuk Anak Perempuan

Pada 30 Juni 1946, Departemen Perang Amerika Serikat (AS) mengumumkan hasil penyelidikan resmi pemboman Hiroshima dan Nagasaki.

Yang telah disusun oleh para insinyur dan ilmuwan dari Proyek Manhattan, yang memiliki akses ke data yang dikumpulkan oleh Survei Pemboman Strategis AS, misi Inggris ke Jepang, dan Komisi Korban Bom Atom.

Dari hasil laporan yang menyatakan bahwa Hiroshima menderita 135.000 korban jiwa, atau lebih dari setengah populasinya.

Baca Juga: 5 Fakta Eksplosif Tentang Bom Atom Dan Senjata Nuklir Lainnya

Dan merupakan jumlah terbesar dari ini terjadi segera setelah pemboman. Sedangkan untuk Nagasaki, kota berpenduduk 195.000 jiwa, menderita 64.000 korban jiwa.

Upaya untuk mengukur kematian dan penderitaan di Hiroshima dan Nagasaki merupakan perkiraan terbaik.

Dan upaya paling awal ini menghilangkan kelompok populasi yang signifikan. Yang paling menonjol di antaranya adalah pekerja paksa Korea, ribuan di antaranya hadir di kedua kota tersebut.

Baca Juga: Sejarah Bertinta Merah, Bom Hiroshima dan Nagasaki Pada Bulan Agustus 1945

Laporan menyatakan bahwa efek bom atom pada manusia terdiri dari tiga jenis, yaitu:
- Luka bakar, termasuk luka bakar kilat yang disebabkan oleh radiasi.
- Cedera mekanis akibat puing-puing yang beterbangan, bangunan yang jatuh, dan efek ledakan, dan
- Cedera radiasi yang disebabkan sepenuhnya oleh sinar gamma dan neutron yang dipancarkan pada saat ledakan.

Baca Juga: Sejarah Bertinta Merah, Bom Hiroshima dan Nagasaki Pada Bulan Agustus 1945

Terdiri dari luka bakar menyebabkan sekitar 60 persen kematian di Hiroshima dan sekitar 80 persen di Nagasaki.

Kemudian puing-puing yang jatuh dan kaca yang beterbangan menyebabkan 30 persen kematian di Hiroshima dan 14 persen di Nagasaki.

Tak hanya itu, efek radiasi pun menyebabkan 10 persen kematian di Hiroshima dan 6 persen di Nagasaki.

Baca Juga: Fakta Menarik dari Dunia Tentang Hari Sabtu, Simak Ulasannya

Tidak ada jumlah radioaktivitas persisten berbahaya yang ditemukan di salah satu dari dua kota dalam beberapa bulan setelah pemboman.

Di Hiroshima, hampir semua struktur dalam jarak 1 mil (1,6 km) dari Ground Zero mengalami kehancuran total, kecuali bangunan yang terbuat dari beton bertulang.

Dan di gedung-gedung yang tetap berdiri, interiornya hancur dan pintu, kusen, dan semua jendela hancur karena ledakan.

Baca Juga: Link Twibbon HUT Pati ke-699 Tahun 2022, Hingga Cara Membuat dan Membagikannya di Media Sosial

Lebih dari 60.000 dari sekitar 90.000 bangunan di Hiroshima hancur atau mengalami kerusakan parah.

Sedangkan untuk di Nagasaki bangunan beton bertulang dengan dinding 10 inci (25 cm) yang terletak 2.000 kaki (610 meter) dari Ground Zero runtuh.

Baik di Hiroshima dan Nagasaki menjadi pusat spiritual gerakan untuk melarang senjata nuklir.

Baca Juga: Apple Menhentikan Produksi iPhone 14 Mini, Apa Alasannya ?

Taman Peringatan Perdamaian di Hiroshima didedikasikan untuk mereka yang terbunuh oleh bom, dan cangkang yang hancur dari Aula Promosi Industri Prefektur Hiroshima (Kubah Bom Atom) dan ditetapkan sebagai situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1996.

Para korban pemboman yang masih hidup (hibakusha) dijanjikan perawatan medis gratis seumur hidup oleh pemerintah Jepang.

Pada tahun 1947 Komisi Korban Bom Atom (sejak 1975 Yayasan Penelitian Efek Radiasi; RERF) mulai melakukan penelitian medis dan biologi tentang efek radiasi.***

 

Editor: Sugiharto

Sumber: Britannica


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah