Sejarah Bertinta Merah, Bom Hiroshima dan Nagasaki Pada Bulan Agustus 1945

- 6 Agustus 2022, 06:50 WIB
Ilustrasi Sejarah Bertinta Merah, Bom Hiroshima dan Nagasaki Pada Bulan Agustus 1945
Ilustrasi Sejarah Bertinta Merah, Bom Hiroshima dan Nagasaki Pada Bulan Agustus 1945 /Pixabay/geralt/


Portal Kudus – Sejarah memang tak akan pernah hilang dari benak seseorang, meskipun waktu terus berputar dan zaman yang terus berubah.

Tepatnya, pada Agustus 1945, salah satu tragedi besar telah tertulis dalam kertas sejarah dengan tinta hitam.

Tetapi begitu banyak meninggalkan luka, memori, dan rasa kehilangan dengan ratusan bahkan ribuan nama yang tertulis dengan tinta merah.

Baca Juga: Fakta Menarik dari Dunia Tentang Hari Sabtu, Simak Ulasannya

Pada Agustus 1945, pesawat B-29 Amerika Serikat dijuluki Frederick Bock dan Enola Gay, yang masing-masing membawa senjata uranium 235, yang disebut dengan Fat Man dan Little Boy. Meninggalkan pulau Tinian menuju Nagasaki dan Hiroshima.

Yang masing-masing pada bulan Agustus dan September 1945. Dengan serangan ini, Jepang pun dapat melanjutkan pemboman strategis setelah beberapa bulan pengeboman terjadi.

Selama uji coba nuklir Trinity di New Mexico dan di Hiroshima dan Nagasaki, di mana dunia melihat bomnya yang paling kuat dijatuhkan.

Baca Juga: Link Twibbon HUT Pati ke-699 Tahun 2022, Hingga Cara Membuat dan Membagikannya di Media Sosial

Lawrence Johnston, sebagai penemu instrumen B-29 Superfortress untuk mengukur kekuatan ledakan nuklir.

Sebuah bom berbasis plutonium yang meledak dengan berat sekitar 10.800 pon, yang disebut dengan Fat Man.
Dijatuhkan di Nagasaki, Jepang, sebagai lokasi bom atom pertama dalam Perang Dunia II, pada 9 Agustus 1945.

Baca Juga: Apple Menhentikan Produksi iPhone 14 Mini, Apa Alasannya ?

Fat Man, dijatuhkan dari ketinggian 29,000 kaki di B-29 Bock's Car, milik Frederick Bock, seorang pilot pembom normal.

Bom atom ketiga, yang dikenal sebagai "Fat Man" dalam bahasa Jerman dan "Mark III" dalam bahasa Inggris karena meledak di atas Nagasaki, Jepang, pada 9 Agustus 1945.

Dan untuk bom atom keempat, dua bulan setelah Perang Dunia II berakhir, Korps Udara Angkatan Darat menerbangkan Enola Gay untuk melakukan program uji atom di Pasifik.

Baca Juga: SOAL dan Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Halaman 19 20 21 Semester 1 Meyakini Kitab Allah dan Mencintai Al Quran

Yang kemudian diangkut ke lapangan terbang Arizona, di mana ia disimpan sebelum dibawa ke Illinois dan kemudian ke Smithsonian Institution.

Mengutip dari laman Visit Nagasaki, seorang pejabat dan seorang pejabat militer senior yang saling menelepon pada 13 Agustus 1945, empat hari setelah pemboman Nagasaki.

Telah berbagi rincian tentang berapa banyak bom yang diperkirakan akan dijatuhkan di Jepang. Dan terdapat bom ketiga pada 19 Agustus, menurut percakapan yang tidak diklasifikasikan.

Baca Juga: Berikut Rumor Spesifikasi, Warna, dan Harga Resmi iPhone 14 Series, Apa saja itu ?

Tak hanya itu, kode juga digunakan untuk membuat berbagai jenis bom atom yang diproduksi oleh Proyek Manhattan. Fat Man dari Nagasaki-lah yang berkembang menjadi yang lebih kompleks.

Faktanya, bom plutonium di Nagasaki sebenarnya menghasilkan ledakan sebanyak yang terjadi di Hiroshima. Sebagian besar, ini disebabkan oleh fitur fisik kedua kota yang lebih berbeda dalam hal ini.

Di Nagasaki, yang tidak diserang oleh bom api seperti Hiroshima, hanya berada di belakang Kokura dan memiliki beberapa kawasan industri Mitsubishi. Begitu Little Boy dijatuhkan di Hiroshima, Amerika Serikat merespons dengan menjatuhkan bom lain.

Baca Juga: AKSES Link Download Twibbon Hari Jadi Kota Pati 2022! Pasang Banner, Bingkai Foto dan Logo di HUT Pati ke 699

Setelah menghindari terjadinya topan seperti bencana lainnya, bom kedua pun dipasang dalam waktu kurang dari tiga hari.***

 

Editor: Sugiharto

Sumber: Visit Nagasaki


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x