Diskominfo Klaten, Menambah Bandwidth Dari 10 Mbps Menjadi 30 Mbps di Tempat Evakuasi Sementara

- 20 November 2020, 10:43 WIB
Ilustrasi Aplikasi Cekposisimerapi BNPB
Ilustrasi Aplikasi Cekposisimerapi BNPB /Pixabay/Jan Vašek

Portal Kudus – Antisipasi Erupsi Merapi, BPBD tak hanya melayani mereka yang telah dievakuasi di pos-pos penampungan, tetapi juga memastikan sistem peringatan dini maupun infrastruktur lainnya berfungsi dengan baik, seperti perangkat komunikasi, rambu dan jalur evakuasi.

Sinergitas penanganan pengungsi, dilakukan Diskominfo Kabupaten Klaten dengan menambah daya akses internet bagi warga pengungsi Merapi.

Dilansir portalkudus dari Diskominfo Jateng rabu 18 november 2020, bahwa dilakukan penambahan daya akses internet di Tempat Evakuasi Sementara (TES) Balai Desa Balerante, Tegalmulyo dan Sidorejo, masing-masing sebesar 30 Mbps.

Baca Juga: Lagu Guruku Tersayang, Sangat Pas Dinyanyikan Saat Peringatan Hari Guru

Kepala Dinas Komunikasi Informatika Kabupaten Klaten Amin Mustofa menjelaskan, penambahan dilakukan untuk mempermudah akses komunikasi  pengungsi dengan saudara jauhnya, mendukung pembelajaran daring, memperlancar usaha warga Merapi, maupun transfer informasi petugas di lapangan. Selasa (17/11/2020).

Dalam keterangannya lokasi pengungsian masih berada di ketinggian, yang sinyalnya terhitung sulit. Sehingga, atas perintah Penjabat Sementara Bupati Klaten Sudjarwanto Dwiatmoko, Dinas Kominfo menambah bandwidth dari 10 Mbps menjadi 30 Mbps.

Ditambahkan, di setiap desa juga sudah dipasang access point agar bisa diakses secara wireless. Alat tersebut digunakan dalam jaringan area lokal wireless untuk mengirim dan menerima data.

Baca Juga: Meninggalnya Dokter Kariadi, Titik Tolak Pertempuran 5 Hari di Semarang

“Alur akses menghubungkan pengguna ke pengguna lain dalam jaringan dan juga berfungsi sebagai titik interkoneksi antara WLAN, sekaligus berfungsi untuk pengendalian internal. Sistem kerja alat ini bisa dikontrol dari NOC atau Network Operation Center yang ada di Dinas Kominfo,” jelas Amin.

Dalam keterangannya, disebutkan ada tantangan pada pembangunan jaringan internet di Kemalang, karena kondisi geografisnya yang berupa perbukitan. Namun, pihaknya berupaya mengatasi kendala tersebut. “Kalau di kota dan antar instansi di lingkungan Pemkab Klaten lebih mudah.  Dinas Kominfo menjamin untuk jaringan internet antar kantor di wilayah kota sangat aman karena sudah dibangun dengan menggunakan media kabel fiber optik (FO).  Khusus untuk sebagian besar kecamatan masih swa jaringan,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per 15 November 2020, pukul 22.00 WIB, mencatat, Update: Minggu, 15 November 2020 Pukul 22.00 WIB, Total warga yang dievakuasi sebanyak 1.831 jiwa.

Jumlah warga dievakuasi terbesar di Kabupaten Magelang dengan jumlah 828 jiwa, Boyolali 401, Klaten 388 dan Sleman 214. Sebagian besar warga merupakan kelompok rentan, seperti lanjut usia, anak-anak, balita, ibu hamil, ibu menyusui, disabilitas maupun mereka yang sakit.*** 

Editor: Sugiharto

Sumber: jatengprov


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x