Kritik Fukuyama terhadap praktek-praktek politik tersebut terlihat dalam beberapa aspek:
- Penggunaan identitas politik:
Fukuyama menekankan bahwa praktek-praktek politik yang menekankan pada identitas dan kebangsaan dapat memecah belah masyarakat dan mengancam demokrasi.
Hal ini terjadi karena praktek-praktek tersebut menempatkan identitas dan kebangsaan di atas nilai-nilai universal seperti kebebasan, kesetaraan, dan keadilan.
- Politik populisme:
Fenomena yang diamati oleh Fukuyama juga melibatkan praktik-praktik politik identitas seperti yang dilakukan oleh Donald Trump dan Marine Le Pen, yang dikenal sebagai politik populisme.
Politik populisme ini melibatkan penggunaan gagasan populasi untuk memperoleh dukungan dan mendukung kekuatan politik.
- Kekurangan pemikiran politik:
Fukuyama menyatakan bahwa praktek-praktek politik yang menekankan pada identitas dan kebangsaan juga menunjukkan kekurangan pemikiran politik yang lebih berkelanjutan dan kompleks dalam konteks globalis.