Network
Di era digital saat ini, perkembangan teknologi telah mempengaruhi dunia pendidikan, termasuk anak-anak usia sekolah dasar.
Penggunaan teknologi dalam pendidikan memiliki dampak positif dan negatif. Oleh karena itu, penting bagi pengguna teknologi untuk memanfaatkan dampak positifnya secara dominan.
Dalam konteks kebangsaan, banyak kasus destruktif yang menunjukkan karakter kebangsaan yang lemah, seperti sentimen antar etnis, perselisihan antar suku, kasus narkoba, tawuran antar pelajar, kekerasan terhadap anak, begal, dan kasus bullying.
Pembentukan karakter sedari dini merupakan kunci utama dalam membangun bangsa yang baik. Pendidikan karakter bertujuan agar peserta didik memiliki akhlak dan moral yang baik, menciptakan kehidupan berbangsa yang adil, aman, dan makmur.
Tujuan pendidikan nasional juga mencakup pengembangan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab.
Menurut Piaget, anak usia 7-11 tahun mengalami tingkat perkembangan operasional konkret. Anak-anak usia sekolah dasar saat ini sudah terbiasa mengoperasikan teknologi seperti ponsel, komputer, dan video game.
Namun, anak-anak dewasa ini lebih banyak menghabiskan waktu bermain games online dan berinteraksi dengan media gadget daripada berinteraksi dengan teman sebaya di lingkungan sekitar.
Aktivitas anak usia sekolah dasar yang melibatkan teknologi perlu diawasi oleh keluarga, pendidik, dan masyarakat sekitar agar anak tidak terkena dampak negatif dari teknologi digital. Pendidikan karakter dilakukan oleh guru melalui pengarahan, pembiasaan, keteladanan, penguatan, dan hukuman.
