Portal Kudus – Simak contoh kalimat aktif dan pasif lengkap menurut ciri-ciri dan jenisnya.
Artikel berikut ini berisi tentang contoh kalimat aktif dan pasif lengkap menurut ciri-ciri dan jenisnya.
Contoh kalimat aktif dan pasif banyak sekali dicari menjelang Ujian Tengah Semester atau UTS.
Baca Juga: Contoh Soal UTS/PTS Bahasa Inggris Kelas 8 Semester 1 dan Kunci Jawaban, Tahun 2022
Untuk mengetahui lebih lanjut contoh kalimat aktif dan pasif serta apa itu kalimat aktif dan apa itu kalimat pasif? Maka simak artikel berikut ini sampai selesai.
Artikel ini akan menjelaskan mengenai apa itu kalimat aktif dan pasif, ciri-ciri, jenis, serta masing-masing contohnya.
Dilansir oleh tim portal kudus dari berbagai sumber, berikut penjelasan kalimat aktif dan kalimat pasif.
Dalam berbicara ataupun menulis, kita sering menggunakan kalimat aktif dan kalimat pasif.
Lantas apa yang dimaksud kalimat aktif dan pasif? Dan apa pula perbedaan keduanya?
Pengertian kalimat aktif
Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan perbuatan atau tindakan.
Jadi, suatu kalimat dapat dikatakan sebagai kalimat aktif jika subjek kalimat tersebut merupakan pelaku perbuatan atau melakukan aktivitas yang dinyatakan dalam predikat.
Kalimat aktif lebih mudah dipahami dan sering kita temukan pada berbagai jenis teks yang kita baca.
Ciri-ciri kalimat aktif
1. Menggunakan imbuhan me- atau ber- pada predikat
Ciri yang pertama, yakni kalimat aktif ditandai dengan predikat yang memiliki imbuhan me- atau ber-.
Penggunaan imbuhan tersebut menjadi pembeda kalimat aktif dengan kalimat pasif.
Berikut contoh penggunaan imbuhan me- dan ber- pada kalimat aktif.
- Kakak melempar bola dengan keras.
- Ayam berkokok pada pagi hari.
- Yudha bertanya kepada guru tentang pelajaran Matematika.
- Ibu sedang memasak di dapur.
- Ibnu bersepeda ke sekolah.
2. Subjek melakukan Tindakan secara langsung
Kemudian, ciri yang kedua, kalimat aktif memberitahu pembaca tentang aktivitas yang dilakukan subjek secara langsung, contohnya sebagai berikut.
- Ridho menendang bola ke arah gawang.
- Kakek membaca koran di teras rumah.
- Lala sedang memberi makan kucing di belakang rumah.
- Kemarin, Yuni membeli sepatu di toko.
- Bu guru sedang mengajar Bahasa Indonesia di kelas.
Baca Juga: Soal UTS Kelas 2 Semester 1, Contoh Latihan Soal UTS Kelas 2 Semester 1 dan Kunci Jawaban Tahun 2022
3. Memiliki pola kalimat SPOK ( Subjek – Predikat – Objek – Keterangan) atau SPK ( Subjek – Predikat - Keterangan)
Ciri terakhir, kalimat aktif akan memiliki pola penulisan SPOK atau SPK.
Pola SPOK maksudnya pola kalimat dengan urutan subjek yang diikuti oleh predikat, lalu objek, dan tambahan keterangan.
Sementara itu, pola SPK maksudnya pola kalimat dengan urutan subjek, predikat, dan keterangan.
Nah, tata urutan pola tersebut harus diikuti saat kamu ingin membuat kalimat aktif.
Tujuannya supaya informasi dapat tersampaikan dengan jelas dan benar. Berikut contoh kalimat aktif mengikuti pola SPOK dan SPK:
Ara membeli kacang di pasar malam.
S P O K (tempat)
Damar makan pada siang hari.
S P K (waktu)
Jenis-jenis Kalimat aktif
1. Kalimat aktif transitif
Kalimat aktif yang predikatnya memerlukan objek agar dapat melengkapi susunan kalimatnya. Jadi, pola kalimat aktif transitif adalah S-P-O. Contoh:
Ayah membeli buah-buahan.
S P O
Toto memakan pisang goreng.
S P O
Rara menyelesaikan tugasnya.
S P O
2. Kalimat aktif intransitive
Kalimat aktif yang predikatnya tidak memerlukan objek, namun bisa diikuti oleh keterangan atau pelengkap dalam susunan kalimatnya.
Jadi, pola kalimat aktif intransitif adalah S-P, S-P-Pel, atau S-P-K. Contoh:
Putri sedang bernyanyi.
S P
Dia tidur di kamar.
S P K
Beni makan dengan lahap.
S P Pel
3. Kalimat aktif semitransitif
Kalimat aktif yang predikatnya tidak memerlukan objek, melainkan diikuti pelengkap saja.
Sepintas, kalimat aktif semitransitif mirip dengan kalimat aktif intransitif ya.
Bedanya, kalimat intransitif bisa berpola S-P-K. Nah, kalau pola kalimat aktif semitransitif adalah S-P-Pel. Contoh:
Atlet itu berlari dengan sangat kencang.
S P Pel
Gulman menggigil kehujanan.
S P Pel
Aku berjalan cepat.
S P Pel
4. Kalimat aktif dwisantritif
Kalimat aktif dwisantritif merupakan kalimat yang predikatnya memerlukan objek dan pelengkap sekaligus dalam susunan kalimatnya (S-P-O-Pel).
Namun, pola kalimat aktif ini dapat diperluas menjadi S-P-O-Pel-K atau K-S-P-O-Pel. Contoh:
Ibu membelikan aku baju baru.
S P O Pel
Aku membantu adik belajar setiap malam.
S P O Pel K
Setiap hari ibu membuatkan aku sarapan.
K S P O Pel
Kalimat Pasif
Setelah kita mempelajari ap aitu kalimat aktif, ciri-ciri kalimat aktif dan contohnya, sekarang masuk ke pembahasan kalimat pasif.
Pengertian kalimat pasif
Kalimat pasif adalah kalimat dengan subjek yang mendapatkan perlakuan atau tindakan.
Pada kalimat pasif, yang melakukan tindakan atau aktivitas adalah si objek. Jadi, subjek merupakan bagian yang menjadi tujuan dari adanya suatu tindakan.
Ciri-ciri kalimat pasif
1. Predikat menggunakan imbuhan ter-, di-, ter- -an, dan, ke- -an
Pada kalimat pasif, kata kerja atau predikat memiliki imbuhan ter-, di-, ter- -an, dan ke- -an. Imbuhan ini lah yang membedakan kalimat pasif dengan kalimat aktif. Contohnya:
Ubur-ubur tersapu ombak.
Pisang dimakan ayah.
Amplop itu terabaikan oleh ibu.
Bulan lalu, rumahku kebanjiran.
Aku disekolahkan di SMA Negeri 4.
2. ubjek tidak melakukan tindakan secara langsung
Berlawanan dengan kalimat pasif, subjek tidak melakukan tindakan secara langsung.
Kalimat pasif dapat dikenali dengan melihat adanya penyebutan objek terlebih dahulu, contohnya sebagai berikut.
Baju dicuci Ibu.
Majalah tersobek kakak saat membereskan berkas di meja ayah.
Laptopku dipinjam oleh Andi.
Ikan lele itu sudah dimasak ibu kemarin.
Pepaya yang matang di kebun dipetik ayah.
3. Terdapat kata ganti yang menunjukkan kepemilikan
Kata ganti yang dimaksud, yakni itu, ini, dan tersebut.
Contohnya, meja ini sudah dibersihkan Mama.
Pada kalimat tersebut, terdapat kata ganti yang menunjukkan kepemilikan, yaitu 'ini'.
Jenis-jenis kalimat pasif
1. Kalimat pasif transitif
Kalimat yang merupakan hasil perubahan dari kalimat aktif transitif ke kalimat pasif.
Sehingga, pola kalimat pasif transitif adalah O-P-S. Biasanya, predikat pada kalimat pasif transitif ini menggunakan imbuhan di- atau di-an. Contoh:
Kopi itu diminum ayah.
O P S
Puisi itu dibacakan oleh Tina.
O P S
Buku-buku yang berserakan disimpan Albi.
O P S
2. Kalimat pasif intransitive
Kalimat pasif yang tidak memerlukan objek dalam susunan kalimatnya, sehingga pola kalimat pasif intransitif adalah S-P, S-P-K, atau S-P-Pel.
Biasanya, imbuhan yang terdapat pada predikat kalimat ini adalah imbuhan di-, ter-, atau di-an. Contoh:
Kucing itu tertidur di halaman belakang rumah.
S P K
Aku terjebak macet.
S P Pel
Aku terpeleset.
S P
3. Kalimat pasif Tindakan
Kalimat pasif yang predikatnya berperan sebagai bentuk aktivitas atau tindakan tertentu.
Biasanya, predikat pada kalimat pasif tindakan memiliki imbuhan di- atau di-kan. Contoh:
Pencuri itu telah ditangkap polisi.
Film terbaru Marvel ditonton jutaan orang.
Bola ditendang kencang ke arah gawang.
Obat ini dimunum 3 kali sehari.
Gerbang pintu dikunci setiap malam.
Baca Juga: Pahami dengan Mudah Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 4 Halaman 38 ini!
4. Kalimat pasif keadaan
Kalimat pasif yang predikatnya berperan sebagai keadaan dari subjek kalimat.
Biasanya, predikat pada kalimat pasif keadaan diberi imbuhan ke-an. Contohnya:
Adikku kesakitan saat disuntik.
Aku ketakutan saat menonton film horor.
Anton ketiduran di kelas.
Danu kepanasan setelah dijemur di bawah terik matahari.
Aku kehausan sehabis olahraga.***