Kunci Jawaban Kelas 8 Uji Kompetensi 2 SMP dan MTs Halaman 130 Nomor 11-15

- 16 Agustus 2022, 10:11 WIB
SOAL dan Kunci Jawaban PAI
SOAL dan Kunci Jawaban PAI /tangkapan layar/
Portal Kudus - Kunci jawaban IPS kelas 8 bukan menjadi satu-satunya referensi menjawab soal. Namun sebagai latihan mandiri tentang seberapa paham siswa memahami materi. Misalnya saja uji kompetensi bab tentang mobilitas dan integrasi sosial. 
 
Soal yang dikutip artikel ini dari buku paket pdf kemendikbud IPS kelas 8 untuk SMP dan MTs k13 uji kompetensi 2 halaman 130 nomor 11-15. Selain soal, kunci jawaban IPS juga akan dibahas. 
 
 
Artikel ini akan menjawab soal secara analitis. Bahkan kunci jawaban IPS kelas 8 ini bersifat uraian yang fungsinya sebagai latihan mandiri anak tentang materi mobilitas sosial. Halaman 130 berupa soal pilihan ganda untuk menguji kompetensi. 
 
Sebelum menjawab soal, tentunya diharapkan menjadi latihan belajar untuk lebih mendalami materi yang disampaikan.
 
Kunci jawaban ini dikutip dari Mu'ayyadah alumni IAIN Kudus. Adapun kunci jawaban IPS halaman 130 aktivitas individu adalah sebagai berikut:
 
 
11. Konflik antara buruh dan pengusaha kerap sekali naik ke pengadilan. Pemberian 
upah yang tidak sesuai menjadi salah satu alasan. Kasus di atas menggambarkan konflik terjadi karena faktor . . . .
a. perbedaan budaya
b. perbedaan kepribadian
c. perbedaan keluarga
d. perbedaan kepentingan
e. perbedaan perbedaan kasta
 
Jawaban
 
Kasus konflik di atas adalah kepentingan buruh dan perusahaan yang berbeda. Sehingga memilih jalur hukum sebagai penyelesaian. Faktor tersebut disebabkan karena perbedaan kepentingan. 
 
Bentrokan kepentingan dapat terjadi di bidang ekonomi, politik, dan sebagainya. 
Hal ini karena setiap individu memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda 
dalam melihat atau mengerjakan sesuatu. Manusia memiliki perasaan, pendirian, 
maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda. 
 
Dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda. Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Begitu pula dapat terjadi antarkelompok atau antara kelompok dan individu.
 
D
 
 
12. Individu atau kelompok ini memandang bahwa pendapat atau idenya paling
benar sehingga memenangkan konflik dengan cara menguasai lawan adalah 
jalan untuk mencapai tujuan. Hal ini merupakan contoh cara menangani konflik, 
yaitu . . . .
a. menghindar
b. memaksakan kehendak
c. menyesuaikan keinginan orang lain
d. kolaborasi
e. tawar-menawar
 
Jawaban
 
Cara menangan konflik ada banyak, diantaranya dengan cara menghindar, memaksakan kehendak, menyesuaikan keinginan orang lain, kolaborasi, dan tawar menawar. Namun, jawaban yang tepat dalam contoh bahwa individu atau kelompok paling benar dan menguasai lawan cocoknya apa? 
 
Terdapat individu atau kelompok yang memandang bahwa pendapatnya atau idenya paling benar. Oleh karena itu, dengan segala cara, konflik harus berakhir dengan kemenangan di pihaknya. Karena itu, dia atau mereka berusaha menguasai lawan-lawannya dan memaksa lawan menerima penyelesaian yang diinginkan.
 
Tujuan pribadinya dianggap sangat penting, sedangkan hubungan dengan orang lain kurang begitu penting. Tipe ini tidak peduli terhadap kebutuhan orang lain. Ia tidak peduli apakah orang lain menyukai dan menerima dirinya atau tidak. Ia menganggap bahwa konflik harus diselesaikan dengan cara satu pihak harus menang. Contoh tersebut merupakan cara menangani konflik dengan memaksakan kehendak lawan. 
 
B
 
13. Berikut ini adalah faktor yang memengaruhi cepat lambatnya proses integrasi, kecuali . . . .
a. homogenitas kelompok
b. heterogenitas kelompok
c. mobilitas geografis
d. efektivitas komunikasi
e. besar kecilnya kelompok
 
Jawaban
 
 
Faktor yang memengaruhi cepat atau lambatnya proses integrasi:
1. Homogenitas kelompok. Pada masyarakat yang homogenitasnya rendah integrasi 
sangat mudah tercapai, demikian juga sebaliknya.
2. Besar kecilnya kelompok. Jumlah anggota kelompok memengaruhi cepat 
lambatnya integrasi karena membutuhkan penyesuaian di antara anggota.
3. Mobilitas geografis. Semakin sering anggota suatu masyarakat datang dan pergi, 
semakin besar pengaruhnya bagi proses integrasi.
4. Efektifitas komunikasi. Semakin efektif komunikasi, semakin cepat pula 
integrasi anggota-anggota masyarakat tercapai.
 
Jadi faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya integrasi sosial adalah homogenitas kelompok, besar kecilnya kelompok, mobilitas geografis, dan efektivitas komunikasi. Jadi jawaban yang tidak sesuai adalah heterogenitas kelompok. 
 
B
 
14. Berikut ini yang termasuk faktor penghambat integrasi sosial adalah . . . .
a. adanya intoleransi terhadap kebudayaan yang berbeda
b. kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi
c. adanya perkawinan campur
d. adanya sikap yang terbuka dengan golongan yang berkuasa
e. adanya persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
 
 
Jawaban
 
Faktor-faktor pendorong integrasi sosial:
1. Adanya toleransi terhadap kebudayaan yang berbeda.
2. Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi.
3. Adanya sikap positif terhadap kebudayaan lain.
4. Adanya sikap terbuka dari golongan yang berkuasa.
5. Adanya kesamaan dalam unsur-unsur kebudayaan.
6. Adanya perkawinan campur (amalgamasi).
7. Adanya musuh bersama dari luar.
 
Pertanyaan di atas adalah faktor penghambat yang merupakan kebalikan dari faktor pendukung. Maka faktor penghambat integrasi sosial adalah adanya intoleransi terhadap kebudayaan yang berbeda. 
 
A
 
15. Integrasi sosial dalam kehidupan dapat terwujud dengan adanya . . . .
a. tidak ada kesepahaman antarkelompok
b. konsensus bersama tentang nilai
c. masyarakat yang melanggar norma
d. nilai dan norma baru saja dicanangkan
e. kebutuhan masyarakat sulit dicukupi
 
 
Jawaban
 
Menurut William F. Ogburn dan Meyer Nimkoff menyatakan syarat terbentuknya integrasi sosial adalah sebagai berikut:
1. Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan mereka.
2. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (konsensus) bersama mengenai 
nilai dan norma.
3. Nilai dan norma sosial itu berlaku cukup lama dan dijalankan secara konsisten
 
Sehingga integrasi bisa saja terwujud jika masyarakat menciptakan konsensus bersama mengenai nilai dan norma. 
 
B
 
*)Disclaimer: Artikel ini bersifat sementara tidak mutlak, dan hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak. Portal Kudus tidak bertanggung jawab jika terjadi kesalahan. Untuk pertanyaan di atas, jawaban tidak terpaku pada kunci jawaban diatas.

Editor: Kartika Kudus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x