Network
Suatu ketika, Dayang Sumbi sangat ingin menyentuh hati, benih harapan sudah ada di dalam tanah, dia dengan cepat memerintahkan Sangkuriang untuk berburu hati dan harus mengambil hati.
Tapi tiba-tiba, dia tidak bertemu binatang apa pun sepanjang hari. Sangkuriang bingung karena belum berhasil memenuhi keinginan ibunya, Sangkuriang takut ibunya akan marah jika dia kembali tanpa hasil.
Ketika Tumang sadar, Tumang ditembak dengan anak panah dan diambil hatinya, lalu dia dibawa dan diserahkan kepada ibunya. Dayang Sumbi diterima lalu dimasak.
Saat memasak, Dayang Sumbi teringat pada Tumang, yang kemudian bertanya kepada Sangkuriang di mana Tumang berada.
Saat ditanya, Sangkuriang tidak menjawab, namun setelah digoda, Sangkuriang akhirnya mengatakan bahwa yang dimasak Dayang Sumbi adalah hati Tumang.
Tiba-tiba Dayang Sumbi menjadi sangat marah karena Tumang, ayah Sangkuriang, marah dan menendang tempurung yang digunakan untuk memasak lalu memukulkannya ke kepala Sangkuriang hingga mengeluarkan darah yang menyebabkan kepalanya pecah lalu ditendang. keluar.
Sangkuriang melarikan diri tanpa penundaan menuju tujuannya - ia mengembara ke dalam hutan, keluar dari hutan, naik turun gunung, ke dalam gua dan keluar dari gua, sambil belajar sepanjang waktu.
Kecepatan cerita melewati belasan tahun, Sangkuriang tumbuh menjadi seorang pemuda yang pemberani dan hebat dalam ilmu pengetahuan, luas dalam kemampuannya.
Atas kehendak Yang Maha Kuasa, suatu hari ia bertemu dengan Dayang Sumbi yang lahir dalam wujud yang tidak berubah seperti perawan selama puluhan tahun, cantik seperti pendekar dari surga, karena memakai ilmu umur panjang. Keduanya tidak terbiasa dengan perasaan baru saja makan pertama kali.
Ada ikatan cinta, masing-masing menunjukkan ikatan cinta yang sekuat gula dan tidak bisa dipisahkan, lalu mereka berjanji untuk hidup bersama dan membangun rumah tangga.ada sengatan di kepala Sangkuriang, lalu Dayang Sumbi gemetar karena teringat anaknya saat masih kecil yang disengat lebah persis seperti sengat itu.
