7 Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Alam dan Sosial Beserta Strukturnya untuk Referensi Materi Bahasa Indonesia

- 14 Agustus 2022, 12:12 WIB
Ilustrasi 7 Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Alam dan Sosial Beserta Strukturnya untuk Referensi Materi Bahasa Indonesia
Ilustrasi 7 Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Alam dan Sosial Beserta Strukturnya untuk Referensi Materi Bahasa Indonesia /Pixabay/Bru-nO

Dengan fakta semacam itu, nyatalah bahwa kemiskinan bukanlah penyebab utama untuk terjadinya gelombang demonstrasi. Akan tetapi, fenomena tersebut lebih disebabkan oleh kemampuan berpikir kritis dari warga masyarakat. Mereka tahu akan hak-haknya, mengerti pula bahwa di sekitarnya telah terjadi pelanggaran dan kesewenang-wenangan. Mereka kemudian melakukan protes dan menyampaikan sejumlah tuntutan. Apabila faktor-faktor itu tidak ada di dalam diri mereka, apapun yang terjadi di sekitarnya, mereka akan seperti kerbau dicocok hidung: manggut-manggut dan berkata “ya” pada apapun tindakan dari pimpinannya meskipun menyimpang dan bahkan menzalimi mereka sendiri.

Penjelasan Struktur:

Teks di atas terdiri atas paragraf-paragraf yang merupakan paparan tentang akibat dan sebab maraknya demonstrasi di tengah-tengah masyarakat. Pada paragraf awal yang merupakan struktur Identifikasi Fenomena, teks menjelaskan tentang fenomena demonstrasi dan pendapat seorang kepala daerah mengenai penyebab demonstrasi.

Selanjutnya, di paragraf-paragraf berikutnya kamu dapat memahami proses terjadinya demonstrasi berdasarkan sebab akibat dengan sejelas-jelasnya. Pada paragraf 3-5, penulis menggunakan banyak fakta yang fungsinya untuk menjelaskan penyebab atau akibat terjadinya demonstrasi. Paragraf-paragraf ini dapat dikatakan sebagai struktur Penggambaran Rangkaian Kejadian.

Nah, paragraf terakhir termasuk ke dalam struktur Ulasan. Di paragraf ini, kamu bisa melihat simpulan serta pendapat dari penulis mengenai penyebab maraknya demonstrasi massa yang terjadi.

3. Sejarah Kabupaten Bandung

Awal pemerintahan Kabupaten Bandung dimulai sejak Piagam Sultan Agung Mataram pada tanggal 20 April 1641. Tanggal tersebut kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Bandung.

Sebelum mencapai bentuk pemerintahan sekarang, Kabupaten Bandung mengalami perkembangan kekuasaan dari zaman ke zaman. Pada masa Kerajaan Pajajaran berkuasa, sekitar akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16, di Tatar Periangan belum ada bentuk kabupaten, hanya terdiri atas beberapa keprabuan. Istilah keprabuan diambil dari kata prabu yang berarti ‘leluhur’ atau ‘raja muda’.

Pada tahun 1575 yang berkuasa di daerah Pajajaran adalah pemerintahan Islam. Dilanjutkan pemerintahan Mataram (1621–1677) dan pemerintahan Belanda. Saat Mataram berkuasa itulah, nama keprabuan diubah menjadi kabupaten.

Berdasarkan piagam itu, Sultan Agung diangkat Tumenggung Wiraangunangun sebagai Bupati Bandung. Ketika itu, pemerintahan Kabupaten Bandung berpusat di daerah Krapyak atau Bojongasih. Tepatnya di tepi Sungai Cikapundung, dekat muaranya, yaitu Sungai Citarum. Nama Krapyak kemudian berganti menjadi Citeureup. Nama itu hingga kini tetap abadi menjadi salah satu nama desa di Dayeuhkolot.

Halaman:

Editor: Ahmad Khakim

Sumber: Ruang Guru


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x