Bola Mata Pelaut, Gumpalan Aneh yang Tersembunyi di Antara Batu Karang Lautan

- 3 Agustus 2022, 10:50 WIB
Bola mata pelaut
Bola mata pelaut /Haplochromis
Portal Kudus – Tersembunyi di antara batu karang dalam lautan di samudra seluruh dunia, terkadang kita dapat menemukan sebuah gumpalan aneh dalam berbagai ukuran.
 
Gumpalan ini cukup menarik karena memiliki begitu banyak nama, seperti: Bola Mata Pelaut, Valonia Ventricosa, Ventricaria Ventricosa, Ganggang Gelembung, atau Mutiara Laut.
 
Valonia Ventricosa merupakan spesies alga yang sangat unik, dan biasanya dapat ditemukan di daerah tropis dan subtropis di lautan.
 
 
Yang membuatnya lebih istimewa adalah bahwa Velonia Ventrico atau Bola Mata Pelaut merupakan salah satu organisme uniseluler terbesar, yang menjadikannya sebagai spesies alga yang sangat menarik untuk diteliti.
 
Memiliki ukuran panjang 1-4 centimeter, meskipun terkadang dapat mencapai 5 centimeter dalam beberapa bentuk.
 
Tetapi, bola mata pelaut ini biasanya berbentuk oval atau bulat. Berisi cairan dengan dinding yang sangat halus dan elastis, karena membran. Faktanya, cairan tersebut merupakan air dan sering digambarkan sebagai thallus.
 
 
Warna yang dihasilkan bola mata pelaut akan tampak sangat mengkilap, dan bahkan warna mereka terkadang dapat berubah.
 
Sebagian besar berwarna hijau, yang terkadang gelap, terkadang juga berwarna hijau terang. Akan tetapi, dalam banyak kasus mereka ditemukan dalam warna perak bahkan hitam.
 
Dan untuk anatomi ganggang ini dianggap mirip dengan bola plasma Tesla, strukturnya yang coenocytic.
 
 
Terdiri dari inti, vakuola, tonoplas, protoplasma, kloroplas, mikrotubulus, dan domain sitoplasma.
 
Bola mata pelaut sendiri merupakan sebuah organisme autotrof yang memperoleh energi dari matahari, yang disebut sebagai fotoautotrof.
 
Menggunakan proses fotosintesis untuk menghasilkan makanan sendiri, glukosa, dari karbon dioksida dan air, yang juga membutuhkan cahaya.
 
Karena jika tidak menerima cahaya selama lebih dari satu jam, ia akan mati.
 
 
Bola mata pelaut merupakan organisme bersel tunggal, dan mereka menggunakan kloroplas mereka untuk fotosintesis agar dapat bertahan hidup dan tidak memiliki nukleus yang ada dalam sel mereka.
 
Spesies alga ini, pada umumnya merupakan spesies yang sangat menyendiri tetapi terkadang memang ada dalam kelompok.
 
Yang dapat mempengaruhi reproduksi, karena mereka dianggap bereproduksi melalui proses aseksual. 
 
Reproduksi dicapai dengan pembelahan sel, di mana sel induk multinukleat membentuk sel anak. Juga, rizoid menghasilkan gelembung baru yang terpisah dari sel induk.
 
 
Bola mata pelaut telah diamati bahwa mereka hidup sekitar 260 kaki / 80 meter di bawah permukaan air. 
 
Dan mereka biasanya ditemukan di antara terumbu karang atau di bebatuan, di bagian-bagian yang teduh dan di mana gelombang yang kuat selalu terjadi.
 
Di musim panas, mereka dapat terlihat apabila mereka berada dalam kelompok. Tetapi, pada periode musim hujan dan selama musim dingin, akan sangat sulit untuk menemukannya di terumbu karang, karena saat itulah mereka biasanya pergi ke bawah air (hingga 80 meter).
 
 
Bola mata pelaut dapat ditemukan di seluruh dunia tetapi komunitas terbesar berada di Cina, Jepang, Taiwan, Thailand, Malaysia, Selandia Baru, Kepulauan Pasifik, Florida, dan Karibia.
 
Bola mata pelaut atau Valonia Ventricosa dibandrol dengan harga $125,00 atau sekitar Rp185.875.000.
 
Bola mata pelaut dengan nucleus yang tak terhitung jumlahnya ini dapat menimbulkan masalah jika ditempatkan di dalam aquarium.
 
Karena mereka dapat berkembang biak dengan cepat, tetapi di alam bebas, mereka ternyata dapat hidup bahagia di lingkungan lautan yang luas.***

Editor: Kartika Kudus

Sumber: Sciencedirect.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x