Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 140, Pembahasan Soal Kegiatn 5.6 Stuktur Teks Eksplanasi

- 1 Februari 2022, 09:05 WIB
Tangga Kesuksesan, sabar, belajar, proses, zodiak, horoskop
Tangga Kesuksesan, sabar, belajar, proses, zodiak, horoskop /Flores Terkini/Pixabay

3. Simpulkan  pula  struktur   teks  tersebut  berdasarkan  kejelasan  dan kelengkapannya!

Bagian-Bagian Teks    Penunjukan Isi

a. Identifikasi fenomena    

b. Proses kejadian    

c. Ulasan    

Simpulan

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 137 dan 138, Pembahasan Soal Kegiatan 5.5

Jawaban:

a. Identifikasi fenomena -> ditunjukkan oleh paragraf pertama

Pada tahun 1825, Belanda bermaksud menyambung dan memperlebar jalan melalui tanah makam leluhur Pangeran Diponegoro dengant idak minta izin terlebih dulu kepada Pangeran Diponegoro.

Hal itu menyebabkan Pangeran Diponegoro marah karena mengesampingkan beliau sebagai wali raja sekaligus ulama kharismatis dari Kesultanan Yogyakarta.

b. Proses kejadian -> ditunjukkan oleh paragraf kedua sampai sebelum paragraf terakhir

Pada waktu diadakan pemasangan pancang-pancang oleh suruhan Belanda, pancang-pancang itu dicabuti oleh suruhan Pangeran Diponegoro. Wakil Belanda, Residen Smissaert, meminta Pangeran Mangkubumi (paman Pangeran Diponegoro) untuk memanggil Pangeran Diponegoro. Ia malah bergabung dengan Pangeran Diponegoro untuk melakukan perlawanan. Pada tanggal 20 Juli 1825, rumah kediaman Pangeran Diponegoro di Tegalrejo diserang dan dikepung oleh pasukan berkuda di bawah pimpinan Chevalier dengan maksud untuk menangkap Pangeran Diponegoro.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 132 dan 133, Pembahasan Soal Kegiatan 5.2

Dalam pertempuran itu Pangeran Diponegoro dan Pangeran Mangkubumi lolos. Namun, ruamh Pangeran DIponegoro dibakar oleh Belanda. SEjak itu Pangeran Diponegoro bertekad melawan Belanda untuk menegakkan kemerdekaan dan keadilan dari kaum penjajah.

Perjuangan Pangeran Diponegoro mendapat simpati luas. Para pengikutnya pun bertambah banyak. Oleh karena itu, pasukan Pangeran Diponegoro dibagi menjadi beberapa batalyon dan seetiap batalyon diberi nama sendiri, misalnya Turkiya, Arkiya, dan sebagainya.

Dalam peperangannya, Pangeran DIponegoro mempergunakan sistem gerilya. Mereka tidak pernah mengadakan penyerangan secara besar-besaran. Akan tetapi, hanya dengan perang lokal secara sporadis. Siasat ini ternyata sangat efektif dan menjadikan Belanda kewalahan.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 130, Pembahasan Soal Kegiatan 5.1 Teks Eksplanasi

c. Ulasan -> ditunjukkan oleh paragraf terakhir

Jenderal de Kock menolaknya dan melarang Pangeran Diponegoro meninggalkan ruangan. Pangeran Diponegoro ditangkap Belanda yang ternyata telah menyiapkan penyergapan secara rapi. Dengan demikian, Belanda menjalankan pengkhianatan yang kesekian kalinya. Selanjutnya dengan pengawal yang ketat, Pangeran Diponegoro dibawa ke Batavia lalu dibuang ke Manado kemudian dipindahkan ke Benteng Rotterdam di Makassar sampai wafatnya (8 Januari 1855). Jenazahnya dimakamkan di Kampung Melayu, Makassar.

Simpulan:

Ketiga struktur teks eksplanasi tersebut disajikan dengan saling terkait dan berurutan sehingga menjadikan teks tersebut jelas dan mudah dipahami.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 4 SD dan MI Halaman 143, 144, 145, 146, 147, 149, 150, Subtema 3 Pembelajaran 3

*)Disclaimer: Artikel ini bersifat analisis, dan hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak. Portal Kudus tidak bertanggung jawab jika terjadi kesalahan. Untuk pertanyaan terbuka, jawaban tidak terpaku pada kunci jawaban diatas.

Halaman:

Editor: Candra Kartiko Sari

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah