6 LANGKAH Penerapan Project Based Learning, Begini Arti dan Langkah PBL dalam Kurikulum Merdeka 2022

5 Juli 2022, 18:16 WIB
Langkah-langkah penerapan Project Based Learning. /Ilustrasi: Kemendikbud/

Portal Kudus - Simak penjelasan langkah penerapan pembelajaran Project Based Learning, apa itu Project Based Learning dan langkah-langkah PBL.

Bagi bapak/ibu guru yang hendak melaksanakan model pembelajaran Project Based Learning dalam Kurikulum Merdeka, simak arti dan langkah berikut. 

Di bawah ini disajikan informasi mengenai apa itu Project Based Learning dan langkah-langkah penerapan Project Based Learning.

Baca Juga: PAHAMI, Konsep Kurikulum Merdeka Belajar Berikut, Pengertian Apa Itu Kurikulum Merdeka Konsepnya

Apa itu Project Based Learning?

Menurut Goodman dan Stivers (2010), Project Based Learning (PBL) adalah model pendekatan pengajaran yang dibangun di atas kegiatan pembelajaran
dan tugas nyata yang memberikan tantangan bagi peserta didik yang terkait dengan
kehidupan sehari-hari untuk dipecahkan secara berkelompok.

Adapun menurut Menurut Afriana (2015), pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik.

Adapun ciri khas atau karakter dari model pembeljaran Project Based Learning adalah peserta didik dihadapkan pada permasalahan konkret, mencari solusi, dan mengerjakan projek dalam tim untuk mengatasi masalah tersebut.

Baca Juga: APA Itu Kurikulum Merdeka Belajar SD? Begini Pengertian Dan Karakteristik Kurikulum Merdeka di SD MI SDLB

Langkah langkah penerapan Project Based Learning

Berdasarkan pendapat Rais dalam Lestari (2015) langkah-langkah model pembelajaran Project Based Learning adalah:

1. Membuka pelajaran dengan suatu pertanyaan menantang (start with the big
question)

Melalui pertanyaan pembukaan tersebut, anak didik akan termotivasi untuk melakukan suatu aktivitas. 

Adapun topik sebagaiknya sesuai dengan realita dunia nyata atau kontekstual dan dimulai
dengan sebuah investigasi mendalam.

2. Merencanakan proyek (design a plan for the project)

Proses perencanaan proyek ini dilakukan dengan kolaborasi antara pendidik dengan peserta didik.

Ini di antaranya bertujuan agar anak didik merasa ikut memiliki dan punya andil dalam proyek tersebut. 

Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial dengan mengintegrasikan berbagai subjek yang mendukung, serta menginformasikan alat dan bahan yang dapat dimanfaatkan untuk
menyelesaikan proyek.

3. Menyusun jadwal aktivitas (create a schedule)

Pendidik dan anak didik menyusun dan menyepakati jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. 

Di sini, waktu penyelesaian proyek harus jelas dan peserta didik diberi arahan untuk mengelola waktu yang ada.

Pendidik mesti memberi ruang agar peserta didik bisa menggali sesuatu yang baru. Namun, pendidik juga harus tetap mengingatkan apabila aktivitas peserta didik
melenceng dari tujuan proyek.

Proyek yang dilakukan oleh peserta didik adalah proyek yang membutuhkan waktu yang lama dalam pengerjaannya, sehingga pendidik meminta peserta didik untuk menyelesaikan proyeknya secara berkelompok di luar jam sekolah.

Ketika pembelajaran dilakukan saat jam sekolah, peserta didik tinggal mempresentasikan hasil proyeknya di kelas.

4. Mengawasi jalannya proyek (monitor the students and the progress of the
project).

Pendidik harus aktif melakukan monitoring dan menjadi fasilitator terhadap rangkaian aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek.

Di sini, pendidik mengajarkan kepada peserta didik bagaimana bekerja dalam sebuah kelompok.

Setiap peserta didik dapat memilih perannya masing masing dengan tidak mengesampingkan kepentingan kelompok.

5. Penilaian terhadap produk yang dihasilkan (assess the outcome)

Penilaian dilakukan untuk membantu pendidik dalam mengukur ketercapaian standar,
berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing masing peserta didik, memberi
umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai oleh peserta didik,
serta membantu pendidik dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.

Penilaian produk ini bisa dilakukan pendidik saat masing-masing kelompok mempresentasikan produknya.

6. Evaluasi (evaluate the experience)

Di akhir proses pembelajaran, pendidik dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dilakukan.

Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Di sini, peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek.

Demikian informasi penjelasan langkah penerapan pembelajaran Project Based Learning.***

Editor: Al Mahfud

Tags

Terkini

Terpopuler