Perhitungan Jawa Kuno: Galaksi Alam Semesta Ada 37, NASA Kalah Canggih?

9 Maret 2021, 00:27 WIB
Ilustrasi Galaksi /Pixaby

Portal Kudus – Seorang ahli filologi, K.R.T Manu J Widyaseputra, mengatakan bahwa orang Jawa Kuno mempunyai peradaban yang tinggi.

Salah satunya adalah orang jawa kuno mampu menghitung jumlah galaksi di alam semesta yang jumlahnya ada 37.

Dalam sebuah podcast di channel You Tube CakNun.com, Manu Widyaseputra mengatakan bahwa dalam catatan Buwana Kosa (perbendaharaan alam semesta). Orang Jawa Kuno bisa mengetahui kalau di alam semesta ini ada 37 galaksi.

Baca Juga: Bacaan Doa Sebelum dan Sesudah Tidur Tulisan Arab, Latin, dan Artinya

Baca Juga: Kumpulan Kata Ucapan Selamat Isra Miraj 1442 H Terbaru, Cocok untuk Quotes

Manu melanjutkan jika hal itu menjadi bukti betapa majunya ilmu orang Jawa Kuno, bahkan NASA sebagai lembaga yang biasa mengkaji hal-hal luar angkasa hanya baru mengetahui kalau alam semesta ini mempunyai dua galaksi yakni Bimasakti dan Andromeda.

“kalau kembali ke catatan Buwana Kosa tadi (perbendaharaan alam semesta) orang Jawa Kuno bisa mengetahui 37 galaksi, yang sekarang NASA pun tidak tahu. Padahal di dalam teks Buwana Kosa sudah disebutkan itu”. Ucap Manu Widyaseputra.

Manu Widyaseputra mengindikasikan bahwa NASA masih kalah canggih dalam hal perhitungan tata surya dengan ilmu Jawa Kuno, dia mengatakan kalau NASA sekarang mulai melihat beberapa galaksi selain Bimasakti dan Andomeda.

Baca Juga: 7 Quotes Isra Miraj 1442 H yang Menyentuh Hati, Cocok untuk Keluarga

Namun menurut Manu Widyaseputra yang juga seorang dosen di Universtitas Gadjah Mada itu, NASA masih belum mengetahui apakah yang mereka lihat selain Bimasakti dan Andromeda itu memang galaksi atau bukan.

“namun sekarang NASA mulai melihat indikasi kalau ada galaksi-galaksi lain, mereka tidak tahu apakah itu galaksi atau bukan”. Lanjut Manu Widyaseputra.

Manu Widyaseputra juga menyayangkan kenapa banyak orang Indonesia tidak mempelajari ilmu-ilmu warisan dari para nenek moyang, padahal menurutnya ilmu tersebut lebih maju dari perhitungan modern yang dalam hal ini adalah NASA.

“Kenapa kita tidak mau belajar itu?, padahal kita sudah lebih dulu mengetahui bahwa di alam semesta ini ada sekian puluh galaksi”. Manu Widyaseputra menambahkan.

Manu Widyaseputra juga mengatakan kalau Orang Jawa dalam mengetahui perhitungan luar angkasa itu bukanlah sekedar klenik, Orang Jawa kuno mempunyai kitab Upeksha yang mana dalam kitab tersebut terdapat kajian tentang alam semesta.

Dalam isi kitab itu juga diterangkan dalam mengetahui alam semesta bisa dihitung dengan cara metematika, hal itu menurut Manu Widyaseputra jelas sangat ilmiah dan rasional.

“Sebetulnya mereka dulu menghitungnya dengan matematika, dengan kitab Upeksha itu bisa digunakan untuk mengetahui alam raya di luar galaksi kita”.

Manu Widyaseputra mengatakan Jika kitab Upeksha bisa menjelaskan kejadian-kejadian yang akan terjadi di alam semesta ketika ada konstelasi antar planet, dengan hal itu bisa dihitung koordinat-koordinat lain yang bisa tertangkap.

Saking majunya ilmu orang Jawa kuno itu, Manu bahkan mengatakan bahwa NASA bahkan belum mencapai 10% mempelajari apa yang telah diketahui oleh ilmu Jawa kuno.

“Dibanding dengan Buwana Kosa, apa yang dipelajari NASA tidak ada 10%nya. Karena mereka masih terbatas dalam galaksi-galaksi kita saja, baru menentukan Pluto itu planet atau bukan saja mereka masih debat kok” ucap Manu Widyaseputra.

Manu Widyaseputra menambahkan bahwa para nenek moyang orang Jawa dahulu sudah bisa menentukan apakah Pluto itu planet atau bukan, hal itu bisa dihitung lewat teks yang ada di Buwana Kosa.***

Editor: Ulul Uliyanto

Tags

Terkini

Terpopuler