Cara Memupuk Tanaman Dengan Air Cucian Beras Dengan Benar. Tips Membuat Pupuk Dari Air Cucian Beras, Tambahkan

18 Februari 2021, 11:49 WIB
Ilustrasi air cucian beras. /Pixabay

Portal Kudus – Air cucian beras atau yang biasa dikenal dengan sebutan air leri sudah tidak asing lagi digunakan untuk memupuk tanaman.

Atau dengan kata lain bisa disebut sebagai salah satu pupuk organik bagi tanaman dan tentunya menjadi alternatif untuk menghemat pengeluanran ongkos pupuk bagi tanaman.

Tetapi masih sering terjadi pemberian air cucian beras sebagai pengganti pupuk dilakukan setiap hari yang sebenarnya hal tersebut merupakan pola pemupukan yang kurang tepat.

Baca Juga: Ini Dia Ramuan Membuat Pupuk Organik Cair Instan dengan Mudah dan Cepat. Membuat POC hemat dan Murah, 5 Menit

Dilansir dari Channel Youtube Bali Organik TV yang memaparkan alasan untuk tidak melakukan pemberian pupuk dari air cucian beras dalam jangka waktu setiap hari.

“Air cucian beras tidak melulu harus kita fermentasi sebelum digunakan, meskipun ada juga yang menyarankan untuk difermentasi terlebih dahulu, tetapi para ahli pertanian tidak menyarankan hal tersebut sering dilakukan,” ujar pemilik Channel Youtube tersebut.

Karena pemupukan menggunakan air cucian beras tanpa kesinambungan (fermentasi) dalam rentang waktu berdekatan dangat rawan mempengaruhi pH dalam tanah menjadi asam.

Baca Juga: Pasca Putus Dengan Zoe Jackson, Aditya Zoni Menyatakan Tidak Mau Pacaran Lagi.

Dalam vlog yang berjudul “Mengolah Air Cucian Beras Tanpa Fermentasi” membagikan tips mengolah air cucian beras untuk mengantisipasi penurunan kadar pH dalam media tanam.

Caranya dengan menambahkan air untuk mengenverkan air cucian beras agar tidak terlalu pekat, karena air cucian berat yang terlalu pekat juga tidak terlalu baik bagi tanaman jika langsung diberikan.

Serta menambahkan arang sekan untuk menetralisir air cucian beras yang bisa meningkatkan kadar keasaman pH pada media tanam.

“Arang sekam memiliki pH yang cukup tinggi diantara 8,5 – 9 pH, menurut saya dengan pH setinggi ini bisa menjadi pH booster bagi media tanam,” jelasnya.

Arang dikenal dengan kandungan basa yang sering kali digunakan untuk pembuatan kosmetik maupun produk kesehatan, sehingga tidak diragukan kegunaannya untuk menetralisir pH yang asam.

Aduk campuran air, arang sekam danair cucian beras hingga merata lalu diamkan sekitar 1 – 2 jam sebelum diaplikasikan pada tanaman.

Arang sekam dipilih sebagai bahan campuran untuk memodifikasi pupuk dari air cucian beras karena arang sekam merupakan salah satu media tanam yang sudah diolah khusus untuk tanaman.

“Karena arang sekam memiliki pH yang tinggi sehingga arang sekam bisa mengikat fosfot sangat baik. Bisa menyimpan fosfot dengan baik di permukaan tanah sehingga menjadi stok hara bagi tanaman kita,” kata pemilik Channel Youtube Bali Organik TV.

Pengaplikasian pupuk modifikasi ini tidak perlu disaring karena arang seram sendiri merupakan media tanam sehingga ampas pupuk modifikasi tersebut juga sangat baik diberikan pada tanaman.

Lakukan penyiraman dengan pupuk modifikasi air cucian beras dan arang sekam ini sekitar 2 atau 3 hari sekali pada daerah perakaran tanaman.***

Editor: Sugiharto

Tags

Terkini

Terpopuler