Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi, Cocok Dipakai Untuk lelang

22 Desember 2020, 17:02 WIB
rumah KPR /aris/

Portal Kudus – Konstruksi awal bangunan adalah Pondasi, merupakan elemen pokok bangunan yang sangat vital, berfungsi sebagai penyangga konstruksi bangunan di atasnya.

Kekuatan dan kekokohan suatu konstruksi bangunan gedung sangat tergantung dari konstruksi pondasi.

Dalam perkembangannya, pondasi ada berbagai macam jenis, mulai dari pasangan batu hingga beton. Adapun pemilihan jenis konstruksi ini disesuaikan dengan perencanaan yang telah dilakukan sebelumnya. Terpenting konstruksi pondasi suatu bangunan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

Baca Juga: Porang Menjadi Komoditas Ekspor menjanjikan, Berikut Penjelasan Kementrian Pertanian

Bentuk dan konstruksinya harus menunjukkan suatu konstruksi yang kokoh dan kuat untuk mendukung beban bangunan di atasnya.

Pondasi harus dibuat dari bahan yang tahan lama dan tidak mudah hancur, sehingga kerusakan pondasi tidak mendahului kerusakan bagian bangunan di atasnya.

Tidak boleh mudah terpengaruh oleh keadaan di luar pondasi, seperti keadaan air tanah dan lain-lain.

Baca Juga: Beberapa Komoditi Propinsi Riau Menembus Pasar Ekspor, Berikut Peluang Yang Bisa Diduplikasi

Pondasi harus terletak di atas tanah dasar yang cukup keras sehingga kedudukan pondasi tidak mudah bergerak (berubah), baik bergerak ke samping, ke bawah (turun) atau terguling.

Material Batu belah merupakan bahan konstruksi pondasi yang paling banyak digunakan, karena batu belah yang umumnya didapatkan dari batu kali tidak mengalami perubahan bentuk dan kualitas bila tertanam di dalam tanah.

Persyaratan batu belah sebagai bahan konstruksi pondasi adalah batu tersebut mempunyai permukaan yang kasar, berukuran ± 25 cm, bersih dari segala kotoran.

Batu belah yang permukaannya halus kurang baik dipakai sebagai bahan pondasi, sehingga harus dipecah terlebih dahulu agar didapatkatkan permukaan yang kasar.

Demikian juga dengan batu belah yang berpori sebaiknya tidak digunakan untuk bahan konstruksi pondasi. Permukaan batu yang kasar akan membuat ikatan yang kokoh.

Pada umumnya tampang lintang dari badan pondasi batu belah berbentuk trapesium dengan lebar sisi bagian atas paling sedikit 25 cm, sehingga didapatkan susunan batu yang kokoh.

Sebelum dipasang, batu belah harus disiram air terlebih dahulu. Bila tanah dasar pondasi banyak mengandung air, maka sebelum pondasi dipasang harus disusun terlebih dahulu pasangan batu kosong yang diisi pasir pada rongga-rongganya.

Kemudian campuran pasir dan semen juga jika diinginkan campur dengan kapur sesuai dengan ukuran standarisasi yang telah ditentukan, contoh 1PC : 5PP/M : 2 KP dan lainnya.

Setelah adukan merata pasangkan batu belah ditata denga spesi adukan, ulangi menerus hingga tercapai ketebalan dan ketinggian sesuai perencanaan.***

Editor: Sugiharto

Sumber: Dari berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler