Menurut keterangan Badan Pusat Statistik, definisi kelompok usia produktif adalah mereka yang berada pada rentang usia 15 sampai 64 tahun. Kelompok usia produktif tersebut bisa dibagi lagi menjadi dua kategori, yakni usia sangat produktif (15-49 tahun) dan usia produktif (50-64 tahun). Jika jumlah usia produktif diperkirakan mencapai 64% dari total penduduk Indonesia pada kisaran tahun 2020 sampai 2035, artinya kalangan remaja atau pemuda akan mendominasi penduduk di Tanah Air.
Bonus demografi bisa menjadi peluang strategis. Sebab, dengan jumlah penduduk usia produktif yang sangat tinggi, sebuah bangsa punya modal besar membangun bangsa. Hal ini akan terjadi ketika penduduk usia produktif benar-benar memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) unggul.
Sebaliknya, bonus demografi justru bisa menjadi bomerang ketika banyaknya penduduk usia produktif tak dibarengi kualitas SDM yang baik sehingga malah menjadi persoalan bagi bangsa. Artinya penting bagi bangsa ini menyiapkan generasi muda agar penduduk usia produktif memiliki SDM unggul.
Di era global sekarang, di mana bangsa-bangsa di dunia saling terhubung tanpa sekat sehingga persaingan semakin terbuka, kita butuh pemuda-pemuda dengan SDM unggul agar bisa bersaing dengan bangsa lain.
Para pemuda memang butuh pengetahuan dan keahlian (skill) sebagai bekal menghadapi tantangan era global. Namun, di samping itu semua pemuda juga butuh pengetahuan dan kesadaran tentang realitas keindonesiaan, guna membekali pemuda untuk hidup damai di tengah kemajemukan yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
Pemuda harus benar-benar dibekali kesadaran tentang betapa pentingnya menjaga ikatan kebangsaan, demi tegaknya bangunan besar bangsa Indonesia yang telah dibangun para pendiri bangsa. Terlebih, jika melihat fenomena yang mengancam keutuhan bangsa belakangan ini, seperti menguatnya kebencian, saling hujat, intoleransi, hingga pertikaian yang diberaroma SARA.
Baca Juga: Puisi Sumpah Pemuda, Berikut Adalah Puisi Sumpah Pemuda Singkat
Di tengah fenomena tersebut, nilai-nilai persaudaraan dan penghormatan terhadap keberagaman menjadi bekal penting yang harus ditumbuhkan di kalangan pemuda. Sebab, itu merupakan simpul-simpul utama untuk membangun masyarakat Indonesia yang harmonis, aman, damai, yang kemudian bisa mendukung proses pembangunan.