Salah satu tujuan diadakannya Dieng Culture Festival selain untuk mengenal budaya dan alam Dieng kepada wisatawan, juga untuk membuat masyarakat memahami akan pentingnya pariwisata untuk kehidupan secara umum.
Baca Juga: Hasil Kualifikasi Euro 2024. Prancis dan Inggris Sama-sama Pimpin Klasemen Sementara
Keunikan serta Daya Tarik
Pernah melihat orang berambut gimbal? Jika pernah, tahukah bahwa dalam masyarakat Dataran Tinggi Dieng mempercayai kalau anak-anak berambut gimbal merupakan titipan dari Kyai Kolodete, salah seorang Punggawa atau Pejabat pada masa Mataram Islam (abad ke-14) yang mendapatkan tugas untuk mempersiapkan pemerintahan di wilayah Dataran Tinggi Dieng.
Kita dapat menyaksikan prosesi pemotongan rambut gimbal pada acara puncak Dieng Culture Festival. Prosesi ruwatan atau penyucian ini merupakan salah satu prosesi yang sangat lekat dengan kebudayaan dan adat di Jawa yang bertujuan untuk mengusir kesialan atau nasib buruk.
Jazz Di Atas Awan, yang kini telah menjadi agenda nasional, adalah acara selanjutnya yang dapat dinikmati selain ruwatan bocah berambut gimbal tadi. Mempertontonkan penampilan musisi jazz secara langsung dari dataran tinggi Dieng dengan diselimuti kabut, nuansa sejuk serta pemandangan yang menakjubkan.
Baca Juga: Bantah Tinggalkan Paris Saint-Germain, Kylian Mbappe Bertahan Hingga 2024?
Dieng bersih, sky lantern, pameran produk-produk unggulan UMKM Dieng, pameran seni budaya, dan sebagainya adalah agenda lain yang dapat dinikmati berikutnya.
Apabila tidak ditiadakan, Dieng Culture Festival pada tahun 2023 ini akan mengusung tema The Journey, sebagai representasi bahwa esok hari harus lebih baik dari hari ini serta menyampaikan pesan untuk melestarikan budaya, memberdayakan masyarakat, dan kegiatan sosial.***