Gunung Merapi Erupsi, Kenali Jenis-Jenis Erupsi dari Gunung Api

- 12 Maret 2023, 16:31 WIB
Gunung Merapi Erupsi, Kenali Jenis-Jenis Erupsi dari Gunung Api
Gunung Merapi Erupsi, Kenali Jenis-Jenis Erupsi dari Gunung Api /pixabay/ArtTower

Erupsi Hawaiian

Istilah tipe hawaiian diambil dari kata Hawaii, pulau vulkanik di tengah samudera Pasifik yang mempunyai gunung dengan tipe erupsi khas hawaiian. Ciri-ciri dari jenis erupsi hawaiian yaitu adanya erupsi lava cair berasal dari kawah dalam waktu cukup lama. Lava yang membentuk erupsi tipe hawaiian ini berjenis basalt. Secara fisik, gunung dengan jenis erupsi hawaiian mempunyai bentuk perisai, yaitu tubuh gunung jauh lebih besar dari tinggi gunung.

Baca Juga: BARU! 30 Contoh Soal UTS PKN Kelas 3 Semester 2 dan Kunci Jawaban Kurikulum Merdeka Tahun 2023

Erupsi strombolian

Jenis erupsi kedua adalah strombolian, diambil dari kata Stromboli, nama gunungapi di pulau Stromboli Italia yang terletak di Laut Thyrene, Mediterania. Erupsi jenis strombolian memiliki ciri-ciri erupsi kecil dari gas dan fragmen-fragmen atau serpihan magma. 

Material yang diletuskan jatuh kembali ke dalam kawah atau di sekitar bibir kawah. Saat terjadi erupsi yang lebih besar, lava mengalir ke lereng di sekitarnya. Suatu gunung api dikatakan memiliki jenis strombolian jika dalam suatu erupsi, terdapat material padat yang terhamburkan kurang lebih setara dengan material yang mengalir sebagai aliran lava. Gunungapi tipe strombolian mempunyai kawah, yang umumnya berbentuk lingkaran. Tubuh dan lereng gunung tersusun dari batuan skoria hasil lontaran saat erupsi.

Baca Juga: Info Mudik Gratis Terbaru, Lengkapi Syarat Mudik Gratis Terbaru Bantuan Gubernur Jateng Melalui Link Berikut

Erupsi Vulkanian

Jenis erupsi vulkanian berasal dari nama gunung Vulcano yang terletak di kepulauan Lipar Italia. Erupsi vulkanian bersifat eksplosif dengan tingkat eksplosivitas dari lemah ke katastropik. Magma yang membentuk erupsi jenis vulkanian bersifat antara basa dan asam (dari andesit ke dasit). 

Erupsi jenis ini terjadi karena lobang kepundan tertutup oleh sumbat lava atau magma yang membeku di pipa magma setelah kejadian erupsi. Perlu adanya suatu akumulasi tekanan yang relatif besar untuk membuka lobang kepundan atau menghancurkan sumbat lava. 

Halaman:

Editor: Sugiharto

Sumber: bpptkg.esdm.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x