Network
Portal Kudus - Ditetapkan tersangka baru dalam kasus Brigadir J akan kematiannya bulan Juli kemarin menuai banyak perhatian publik. Perhatian ini mendapatkan apresiasi dari Mahfud MD sebagai Menkopolhukam (Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan).
Ia menyatakan bahwa pemerintah berikan apresiasi dari masukan serta dukungan publik akan usut kasus Brigadir J yang masih terus mengalami babak baru. Kasus yang tengah ditangani oleh tim dan inspektorat khusus ini berujung titik terang.
Baca Juga: Dikaitkan dengan Kasus Pembunuhan Brigadir J, Begini Fakta dan Profil Biodata Irjen Ferdy Sambo
Dikutip dari antara news pada 9 Agustus 2022 yang dipantau lewat kanal YouTube Kemenko Polhukam Mahfud MD menyampaikan pernyataan apabila masukan bisa datang dari mana saja dalam usut kasus Brigadir J ini, termasuk masyarakat.
“Kepada masyarakat, pemerintah memberikan apresiasi atas berbagai masukan dan dukungan,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, sebagaimana dipantau melalui kanal YouTube Kemenko Politik, Hukum, dan Keamanan, dari Jakarta, Selasa.
Kawal pengusutan kasus Brigadir J diharapkan dari masyarakat berbagai kalangan dan elemen serta pihak-pihak media. Bisa dari masyarakat kalangan bawah sampai atas, serta media masa. Harapan sekaligus ajakan ini demi menjaga citra baik hukum Indonesia.
Baca Juga: Kasus Kematian Brigadir J Mengarah ke KUHP Pasal 338 dan 340, Bunyi Pasal 338 dan 340 KUHP Adalah?
“Pemerintah berharap agar publik, baik itu akademisi, LSM, masyarakat sipil, tokoh masyarakat, purnawirawan, dan terutama media massa agar terus memantau dan mengawasi kasus ini hingga nanti pengadilan memutuskan perkara ini. Mari, bersama saya, kawal kasus ini agar negara ini berjalan menjadi lebih baik dan lebih baik,” kata dia.
Pengusutan kasus Brigadir J atas kematiannya menurutnya seperti menangani ibu yang akan melahirkan. Akan tetapi tim dokter alami kesulitan dalam membantu proses tersebut. Sehingga terpaksa memilih lakukan opsi lain dengan sesar.
Lewat ibarat tersebut, Menkopolhukam menilai jika Kapolri Listyo Sigit Prabowo dan tim khusus inspektorat akhirnya berhasil membantu proses lahiran itu.
“Kasus ini memang agak khusus, seperti kasus orang menangani orang hamil yang mau melahirkan, tapi sulit melahirkan sehingga terpaksa dilakukan operasi sesar. Operasi sesarnya agak lama, kontraksinya terjadi terus. Malam ini, Kapolri berhasil mengeluarkan bayinya, dalam kasus ini, yaitu Ferdy Sambo sebagai tersangka dalam kasus penyusunan skenario dan memerintahkan pembunuhan, mungkin juga berencana,”ucapnya.
Dengan begitu apresiasi kepada masyarakat dan pihak terkait dari menkopolhukam membuka paradigma baru. Apabila kasus Brigadir J harus diusut sampai tuntas. ***
