Berikut Mitos dan Fakta Sebenarnya Seputar Omicron!

- 11 Februari 2022, 08:03 WIB
Inilah perbedaan Gejala Omicorn yang Sudah Divaksin dan Belum, Ini Kata Ahli 'Mirip tapi Lebih Ringan'
Inilah perbedaan Gejala Omicorn yang Sudah Divaksin dan Belum, Ini Kata Ahli 'Mirip tapi Lebih Ringan' /Unsplash / Brittany Colette/
Portal Kudus - Organisasi Kesehatan Dunia atau yang disebut dengan WHO pada 26 November 2021 telah mengumumkan bahwa Omicron merupakan jenis varian terbaru dari virus Covid-19.
 
WHO menggolongkan varian Omicron ke dalam kategori yang disebut dengan VoC atau variant of concern, bukan kategori VoL atau variant of interest.
 
Dikutip dari instagram resmi milik Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, virus Covid-19 dengan varian baru B.2.2.529 atau yang bernama Omicron memiliki mitos dan fakta sebagai berikut :
 
Pertama, banyak mitos yang timbul di masyarakat bahwa varian Omicron hanya menimbulkan gejala yang ringan saja.
 
Faktanya, meskipun memang benar bahwa varian Omicron tidak separah varian Delta, namun penyebaran varian Omicron lebih cepat dari varian Delta.
 
Pada kasus orang lansia yang terkena Omicron dan memiliki penyakit bawaan komorbid, serta belum mendapatkan vaksin covid-19, maka potensinya dapat mengarah ke kematian.
 
 
Kedua, banyak pandangan dimasyarakat bahwa vaksin yang beredar tidak mampu melumpuhkan varian Omicron.
 
Faktanya, untuk saat ini, vaksin masih menjadi perlindungan yang terbaik untuk melawan varian Omicron.
 
Data menunjukkan bahwa 60% orang yang terkena Omicron di Indonesia meninggal dunia itu belum pernah melakukan vaksinasi covid-19.
 
 
Ketiga, sebagian masyarakat menganggap bahwa seseorang yang belum pernah melakukan vaksin apabila terkena Omicron tidak akan bergejala parah.
 
Faktanya, seseorang yang belum pernah melakukan vaksinasi justu menjadi pihak yang paling rentan jika tertular Omicron.
 
Fakta juga menunjukkan bahwa kebanyakan pasien covid-19 dengan varian Omicron di rumah sakit adalah yang belum pernah vaksin.
 
 
Keempat, banyak yang mengira bahwa varian Omicron tidak akan mampu menginfeksi pada seseorang yang pernah terkena Covid-19.
 
Faktanya, seseorang yang pernah positif terkena Covid-19 juga dapat terkena Omicron.
 
Oleh sebab itu, vaksin sangat dianjurkan untuk mengindari terkena gejala parah dari Omicron.
 
 
Kelima, sebagian menganggap hanya dengan menggunakan masker dapat mencegah penularan varian Omicron.
 
Faktanya, dalam mencegah penularan varian Omicron, protokol kesehatan harus senantiasa dijaga.
 
Disiplin dalam protokol kesehatan dapat dilakukan dengan menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, mengurangi mobilitas, serta mengikuti vaksinasi.***

Editor: Candra Kartiko Sari

Sumber: Kemenkes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x