Tapi Ibu…
Hampir setiap fajar aku selalu telat bangun. Nyaris setiap senja aku selalu telat mandi. Hingga akhirnya, aku yang lemah dan kecil ini lebih banyak menyusahkan dan menyulitkanmu.
Ibuku tercinta;
Dalam tulusnya rasa ini aku meminta maaf dengan sepenuh jiwa atas segala salah. Ibu, aku sering berkata “Ah” dan bahkan membentakmu di kala diri ini lelah.
Maafkan aku, Ibu, karena aku masih berbeda dengan anak-anak lainnya. Aku bahkan belum mampu membahagiakanmu sebagaimana anak-anak lain membahagiakan Bunda mereka.
Surat 4
Dengan hormat dan penuh cinta;
Bersama secarik catatan sederhana ini, aku ingin mengucapkan “Selamat Hari Ibu” untuk engkau, Mamaku tercinta. Bundaku terbaik seantero dunia.
Mama;