Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Menekankan Penyelenggara Vaksinasi Massal Memperhitungkan Vaksin Kedua

- 23 Agustus 2021, 21:56 WIB
Sejumlah Sekolah di Jateng Ingin  Gelar PTM, Ganjar Segera Bikin Aturan Seragam soal PTM   
Sejumlah Sekolah di Jateng Ingin Gelar PTM, Ganjar Segera Bikin Aturan Seragam soal PTM   /Foto Humas Pemprov Jateng

Portal Kudus - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menekankan kepada tiap penyelenggara vaksinasi, khususnya vasinasi massal, agar benar-benar memperhitungkan paket penyuntikan vaksin dua dosis per orang. Pencatatan jumlah vaksin yang disuntikkan pun harus diperhatikan, agar data bisa terintergrasi dengan baik.

“Saya titip, tolong dicatat semua yang sudah divaksin. Siapkan nanti vaksin yang kedua, jangan sampai panitia ini bubar di sini, harus siap-siap lagi nanti yang kedua,” kata Ganjar, saat memberikan sambutan secara virtual, Vaksinasi Massal Gratis Lintas Agama yang diselenggarakan Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan FKUB Banyumas, dari rumah dinas Puri Gedeh, Senin 23 Agustus 2021.

Baca Juga: Vaksinasi, Dandim 0721/Blora Letkol Inf Andy Soelistyo Kurniawan Putro : Ini Upaya Untuk Melawan COvid-19

Hal itu disampaikan Ganjar lantaran ada pengalaman di mana masyarakat yang mengikuti vaksinasi massal kebingungan mendapatkan vaksin dosis kedua, karena penyelenggaraannya sudah dihentikan.

“Sekarang pada nyari ke kami suntikan keduanya ke mana. Dulu ke sana tetapi sekarang sudah bubar (panitianya). Nah ini kita coba rearrangement. Kita kembali akan menyeleksi tempatnya di mana, vaksinnya apa, itu yang kami harus pilah-pilah lagi dan ternyata tidak cukup mudah. Mudah-mudahan nanti (FKUB dan UMP) bisa membantu itu,” jelasnya.

Baca Juga: Bupati Demak Launching Aplikasi Sidukumerah

Ganjar juga berpesan kepada FKUB Banyumas agar vaksinasi yang dilakukan itu memprioritaskan orang lanjut usia (lansia), dan pralansia atau usia 50 tahun ke atas. Juga masyarakat dengan kelompok rentan atau memiliki komorbid dan ibu hamil. Ia berharap FKUB bisa jemput bola dengan mencari kelompok-kelompok prioritas itu.

“Tolong diprioritaskan, dicari, jangan suruh datang sendiri. Kalau perlu dituntun oleh kawan-kawan FKUB, mungkin dari gereja, dari pura, dari masjid, ayo bareng-bareng. Saya minta tolong. Untuk kelompok rentan atau komorbid bisa kerja sama dengan BPJS karena kita sudah punya datanya, di Jawa Tengah itu ada sekitar 1,5 juta orang yang komorbid. Kalau kita bisa cari akan sangat membantu. Kemudian ibu hamil juga harus kita perhatikan,” ungkap Ganjar.

Selain kelompok prioritas itu juga ada kelompok yang mendapatkan vaksin alokasi khusus, yaitu masyarakat yang berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas.

Halaman:

Editor: Sugiharto

Sumber: Jatengprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x