Anggota Komisi VIII DPR RI Meminta E-Warong Dievaluasi

- 16 Agustus 2021, 23:00 WIB
Ilustarsi foto (sebelum pandemi, foto tak terkait konten berita). Negara telah menyiapkan Bansos Sembako atau BPNT melalui  Kemensos di 2021. mekanisme pencairan, melalui Himpunan Bank Negara (HIMBARA). Kemudian, saldonya bisa dibelanjakan sembako di pedagang bahan pangan melalui e-warong terdekat.
Ilustarsi foto (sebelum pandemi, foto tak terkait konten berita). Negara telah menyiapkan Bansos Sembako atau BPNT melalui Kemensos di 2021. mekanisme pencairan, melalui Himpunan Bank Negara (HIMBARA). Kemudian, saldonya bisa dibelanjakan sembako di pedagang bahan pangan melalui e-warong terdekat. /instagram.com/ @ewarongbontimandiri.bdg/

Wachid menduga, mahalnya harga sembako di aplikasi tersebut karena tidak adanya sistem kontrol yang memadai dari Kemensos.

Baca Juga: Masa Sanggah Telah Selesai, 21 Peserta Provinsi Jawa Tengah Lolos Tahap Berikutnya

Baca Juga: Pramuka Kwartir Ranting (Kwaran) Kecamatan Tugu Semarang Memperbaiki Rumah Warga Bentuk Kepedulian Sesama

"Gak ada kontrol yang jelas. Pada akhirnya program E-Warong seperti proyek bancakan segelintir oknum pemangku kebijakan. Bayangkan misalnya selisih harga di E-Warong dengan di warung biasa itu cukup besar. Lalu sisa saldo para penerima bansos juga mengendap dan gak jelas kemana larinya," tandas eks Kapoksi Komisi VI Fraksi Gerindra itu.***(Ahmad Rifki/Suara Merdeka Muria)

Halaman:

Editor: Sugiharto

Sumber: Suara Merdeka


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x