Warung Soto Bang Jack, Mantan Teroris Bom Bali 1, Dulunya Merakit Bom kini Meracik Soto

- 15 Maret 2021, 17:21 WIB
Warung Soto Bang Jack, Mantan Teroris, Dulunya Merakit Bom kini Meracik Soto
Warung Soto Bang Jack, Mantan Teroris, Dulunya Merakit Bom kini Meracik Soto /Pemprov Jateng
Portal Kudus- Warung soto Bang Jack adalah sebuah warung soto yang terletak di Kabupaten Karanganyar tepatnya di Gang Kurma VI, Tangkil Baru, Manang, Kecamatan Grogol. Pemilik warung tersebut bernama Jack Harun (Joko Trihermanto) 
 
 
Jika dilihat dari warung maupun masakannya memang tidak ada yang berbeda. Namun usut punya usut, ternyata Jack merupakan seorang mantan perakit bom. Jack mengaku ia dulu belajar merakit bom langsung dari Dokter Azhari. 
 
“Dulu saya memang ahli meracik bom hasil belajar langsung dari Dokter Azahari, eh ternyata keahlian saya meracik itu bisa saya pakai juga untuk meracik soto. Kata pengunjung yang beli sih enak,” kata Jack dikutip PortalKudus dari website resmi Pemprov Jateng.
 
 
Pengakuan Jack tadi ia utarakan saat melayani Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Ganjar Pranowo beserta istri, Siti Atikoh yang sedang membeli soto di warung Bang Jack.
 
“Warung ini sudah lima tahun. Saya memang suka kuliner, ketika keluar tahanan saya pernah kerja di restoran dan pernah punya angkringan,” kata Jack selaku eksnarapidana teroris yang dulu divonis enam tahun dan keluar pada 2008 itu.
 
Jack Harun mengaku lulusan S1 Fakultas Pendidikan Universitas 11 Maret Solo (UNS) menceritakan bahwa dirinya dulu aktif dalam terorisme sejak 1999 di Poso dan Ambon.
 
 
Kemudian, tahun 2002 Jack menjadi timer dan peramu bom Bali 1. Jack seringkali mendapat peran sebagai pelaku yang memutuskan kapan waktunya bom diledakan atau disebutnya dengan istilah “timer“.
 
Selain seorang timer dan peramu bom, Jack juga pernah terlibat perampokan bersama Nordin M Top di sebuah perusahaan di Malang.
 
“Tapi sekarang saya sudah bertekat kembali ke pangkuan pertiwi dan berbaur dengan masyarakat. Warung soto ini salah satu caranya, di warung ini pernah ada beberapa eksnapiter yang bekerja di sini secara bergantian,” ujar bapak enam anak ini.
 
Walaupun ada beberapa eksnapiter namun tidak semua pekerja Jack adalah eksnapiter. Satu di antaranya seorang remaja nonmuslim.
 
“Tapi dia (pekerja nonmuslim) sedang libur, karena ibadah ke gereja,” ungkap pria kelahiran Kulonprogo, 1 Desember 1976 ini.
 
Warung soto Bang Jack memiliki 10 meja dan 20 bangku. Buka mulai pukul 05.30 dan tutup pukul 10.30. Sekali dalam sebulan, yaitu pada Jumat pertama, Jack mengratiskan seluruh dagangannya untuk masyarakat.
 
“Namanya Jumat Barokah, semua pengunjung gratis makan di sini. Dengan mengadakan seperti ini, setidaknya setiap bulan ada orang yang ngangeni saya,” kata Jack seraya tertawa.
 
Menurut Ganjar dengan berjualan soto, Jack Harun tidak sulit diterima kembali oleh masyarakat. Warung soto Bang Jack patut diapresiasi.
 
“Ini adalah cara reintegrasi sosial yang menarik. Selain berwirausaha bikin warung soto yang menurut saya ueenakk ini, Mas Jack juga sering memberikan edukasi terhadap anak-anak muda tentang bahaya terorisme dan radikalisme,” kata Ganjar.
 
Ganjar menambahkan, pemerintah akan memberikan dukungan lewat program-program bagi eksnapiter supaya dapat diterima baik oleh masyarakat.
 
“Kalau mereka (eksnapiter) bekerja sesuai passion-nya, itu enak karena pemerintah tinggal memberikan kebutuhannya apa saja. Tapi kalau mereka belum punya ketrampilan, maka kami perlu memberikan pelatihan dulu,” terang Ganjar. ***

Editor: Sugiharto

Sumber: jatengprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x