Cara Menanam Kencur Agar Hasil Melimpah, Cocok Untuk Petani Yang Ingin Cepat Sukses

- 2 Februari 2021, 06:38 WIB
kencur
kencur /tim/portalkudus

Portal Kudus – Tumbuhan kencur yang termasuk pada suku temu-temuan (Zingiberaceae) ini menghasilkan rimpang yang banyak kegunaannya, yaitu sebagai bahan baku obat-obatan tradisional maupun modern, kosmetik, penyedap makanan, bahan minuman dan juga sebagai rempah.

Kencur atau Kaempferia galanga, telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia karena fungsinya yang beragam.

Pengembangan manfaat kencur sebagai bahan obat- obatan, kosmetik, makanan dan minuman, serta penelitian yang lebih mendalam terhadap manfaat kandungan dalam kencur membuat permintaan akan produk kencur terus meningkat.

Baca Juga: Cocok Dilakukan di Waktu Luang, Ini Dia 5 Teknik Berkebun dengan Tanaman Hidroponik

Baca Juga: Hama Utama Tanaman Porang, Masih Menjadi Obyek Penelitian Bagi Kementrian Pertanian

Kualitas bibit kencur, yang didapatkan dari hutan alami atau dari pembudidayaan di desa-desa dengan asal bibit yang beragam dan tidak diketahui kualitasnya.

Hal di atas merupakan permasalahan penting, karena pemenuhan permintaan kencur tidak tertutupi dengan hasil panen yang sedikit dan kualitas rimpang pun tidak standar dan tidak terduga.

Sebagai upaya untuk memecahkan masalah-masalah tersebut, perlu dilakukan pengembangan teknik budi daya yang dapat digunakan oleh petani secara terusmenerus.

Baca Juga: Cara Menanam Kencur Agar Cepat Panen, Cocok Dibuat Panduan Bagi Pemula

Baca Juga: Resep Pembuatan Shake Wortel Mangga Cool

Dimungkinkan harus ada pengembangan varietas kencur. Serta menyebarkan standar operasi budi daya kencur kepada para petani.

Kencur berkerabat dengan jahe (Zingiber officenale), kunyit (Curcuma domestica), temulawak (Curcuma xanthorrhiza), temukunci (Kaempferia pandurata), temurapet (Kaempferia rotunda), dan banyak lagi.

Untuk menjamin keberhasilan budi daya dan menjamin stabilitasnya, bibit yang digunakan dalam budi daya kencur harus merupakan bibit yang baik, yaitu bibit yang berasal dari varietas unggul yang jelas asal-usulnya, bebas hama dan penyakit, serta tidak tercampur dengan varietas lain.

Pembibitan, Rimpang kencur yang dapat dijadikan bibit harus memenuhi beberapa kondisi berikut:

  • Berasal dari tanaman yang sehat dan lahan bebas penyakit
  • Umur panen rimpang 10 bulan
  • Kulit rimpang bernas (mengilat) dengan tekstur daging agak keras
  • Bebas hama dan penyakit serta tidak cacat

Penyemaian, Setelah dipanen, rimpang kencur akan mengalami masa dorman selama 2-3 bulan, kemudian rimpang akan bertunas.

Bila setelah disimpan selama 2 atau 3 bulan rimpang sudah mulai bertunas, maka rimpang tersebut dapat langsung ditanam sebagai bibit.

Namun, bila rimpang yang digunakan adalah rimpang yang tidak disimpan sampai bertunas (baru dipanen), maka masa dorman (terhambatnya pertumbuhan) dapat dihilangkan dengan cara melakukan penyemaian rimpang.

Langkah-langkah untuk menyemaikan rimpang kencur adalah:

  1. Pilih lokasi persemaian yang teduh dan kering
  2. Rimpang dipotong dengan panjang sekitar 4 cm
  3. Rimpang yang telah dipotong dihamparkan di atas rak
  4. kayu atau bambu beralaskan jerami, dengan merata dan tidak bertumpuk
  5. Rimpang dijemur selama kurang lebih 1 - 2 minggu, selama 4 jam pada pagi hari
  6. Bibit kemudian disiram setiap hari

Pemilihan Bibit, Pemilihan bibit merupakan tahap terakhir dari proses penyiapan bibit untuk budi daya kencur.

Tahap ini adalah tahap yang sangat penting, karena dengan memilih bibit yang baik, budi daya kencur akan memiliki bibit yang tumbuh secara seragam dengan mutu yang baik.

Kriteria bibit kencur yang baik adalah:

  • rimpang memiliki berat sekitar 5 - 10 gram,
  • memiliki 2-3 mata tunas yang baik dan tinggi tunas kurang dari 1 cm (baru bertunas)

Penyiapan Lahan, Sebelum penanaman, perlu dilakukan penyiapan lahan sehingga bibit kunyit dapat ditanam pada tanah dengan kondisi yang baik. Lahan disiapkan dengan cara menggarpu atau mencangkulnya sedalam kira-kira 30 cm dan dibersihkan dari sisa-Sisa tanaman yang sukar lapuk.

Untuk tanah yang lapisan pucuknya tipis, penggarpuan/pencangkulan sebaiknya tidak sampai 30 cm karena jika terlalu dalam akan mencampur lapisan pucuk dengan lapisan tanah di bawahnya. Hal tersebut akan menyebabkan tanaman kencur tumbuh dengan kurang subur.

Setelah penggarpuan/ pencangkulan hendaknya lahan didiamkan selama minimal 1 minggu sebelum ditanami untuk membersihkan dari gas - gas beracun dari dalam tanah dan patogen yang mungkin terdapat pada tanah.

Hendaknya pada saat hujan tidak ada air yang menggenang, karena akan meyebabkan penyakit busuk rimpang.

Untuk menghindari hal tersebut, bisa dengan membuat bedengan tempat penanaman bibit kencur dengan lebar 100-150 cm. Tinggi bedengan sekitar 15-25cm dengan jarak antarbedengan selebar 30- 50 cm.

Penanaman, Waktu penanaman yang baik adalah pada saat awal musim hujan. Namun, kencur dapat ditanam sebelum hujan turun atau jika musim hujan agak terlambat. Jika hal ini terjadi, maka yang ditanam adalah bibit kencur yang belum bertunas:

  • Bibit kencur ditanam dengan kedalaman 5 higga 7 cm, dengan tunas menghadap ke atas. Jarak tanam yang baik.
  • Untuk budi daya monokultur adalah 15 x 15 cm atau 15 x20 cm.
  • Kencur juga dapat ditanam dengan sistem polikultur dengan tanaman lainnya, dengan ketentuan bahwa kondisi lahan sesuai untuk semua jenis tanaman yang ditanam.

Pemeliharaan, Pemeliharaan pada tanaman kencur dilakukan dengan penyulaman, penyiangan, pembubunan, pemupukan, dan penyemprotan pestisida.

Penyiangan dilakukan terhadap tanaman gulma pengganggu. Lahan tanaman kencur akan banyak ditumbuhi gulma sampai kencur berusia 6 7 bulan. Penyiangan dapat dilakukan 2 minggu sekali, dan pada saat musim hujan bisa lebih sering karena gulma tumbuh lebih subur di musim hujan. Penyiangan harus dilakukan dengan berhati-hati agar tidak mengganggu akar.

Bibit rimpang yang mati pada saat tunas muncul di permukaan tanah diganti dengan penyulaman bibit, yaitu mengganti bibit yang rusak atau mati dengan bibit baru yang berkualitas bagus

Pembubunan dilakukan untuk menghindari kematian tanaman atau pertumbuhan rimpang yang tidak sempurna. Pembubunan harus dilakukan dengan lebih sering pada saat musim hujan untuk menghindari tergenangnya tanaman.

Pemupukan, Pemupukan pertama dilakukan pada saat penanaman dengan cara memberi pupuk kandang pada lubang tanam dengan dosis sesuai kondisi lahan, biasanya 20- 30 ton/ha. Pupuk buatan diberikan dengan melubangi tanah atau dengan dilarik dengan jarak 5 cm dari tanaman, pupuk yang digunakan adalah urea, SP-36 dan KCI.

Pupuk urea diberikan pada saat tanaman berumur 1, 2 dan 3 bulan (1/3 dosis) dengan dosis 200- 250 kg/ha. Sementara pupuk SP-36 dan KCI diberikan pada saat tanam atau saat tanaman berumur 1 bulan dengan dosis masing-masing 250-300 kg/ha. Ingat penyemprotan pestisida hanya dilakukan bila ditemukan ada penyakit atau hama.***

Editor: Sugiharto

Sumber: Dari berbagai sumber, PRMN, VIU


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah