SEJARAH Unik Asal Usul Kota Jepara yang Lahir dari Perjalanan Panjang dan Cerita dengan Beragam Fakta Uniknya

4 Januari 2024, 08:56 WIB
sejarah unik asal usul Kota Jepara yang lahir dari perjalanan panjang dan cerita dengan ragam fakta uniknya. /tangkap layar

Portal Kudus - Simak inilah pembahasan tentang sejarah unik asal usul Kota Jepara yang lahir dari perjalanan panjang dan cerita dengan ragam fakta uniknya.

Kota Jepara, yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia, memiliki sejarah yang kaya dan beragam.

Sebagai kota yang terkenal dengan industri ukirnya, Jepara juga memiliki potensi seni di berbagai bidang.

Sejarah perkembangan kota ini dapat ditelusuri hingga abad ke-17, di mana terjadi perubahan dari daerah pusat kota.

Selain itu, Jepara juga dikenal sebagai daerah yang memiliki banyak potensi seni di bidang lain, seperti batik motif aksara.

Cerita-cerita tentang asal mula penamaan kota-kota di sekitar Jepara juga menjadi bagian dari warisan budaya daerah ini.

Baca Juga: 10 MAKANAN Khas Jepara yang Enak dan Menambah Nafsu Makan Wajib Dicoba Saat Datang Berwisata di Kota Jepara

Dengan perkembangan penduduk yang signifikan sejak abad ke-19, Jepara telah menjadi pusat pertumbuhan dan perkembangan di Jawa Tengah.

Melalui berbagai aspek sejarah, seni, dan budaya, Kota Jepara terus mempertahankan warisan dan identitasnya yang kaya.

Dari sumber yang ditemukan, terdapat informasi mengenai sejarah perkembangan kota Jepara dan potensi seni di daerah tersebut.

Namun, informasi yang lebih rinci mungkin dapat ditemukan melalui sumber-sumber lain seperti buku sejarah atau publikasi akademis.

Dikutip dari lama PPID Kota Jepara berikut adalah sejarah dan asal usul kota Jepara:

Sejarah Kabupaten Jepara

Jauh sebelum adanya kerajaan-kerajaan ditanah jawa.

Diujung sebelah utara pulau Jawa sudah ada sekelompok penduduk yang diyakini orang-orang itu berasal dari daerah Yunnan Selatan yang kala itu melakukan migrasi ke arah selatan Jepara saat itu masih terpisah oleh selat Juwana.

Baca Juga: WISATA MAKANAN Khas Jepara yang Murah, Enak dan Lezat Wajib Dicoba Saat Berkunjung dan Menyambangi Kota Jepara

Asal nama Jepara berasal dari perkataan Ujung Para, Ujung Mara dan Jumpara yang kemudian menjadi Jepara, yang berarti sebuah tempat pemukiman para pedagang yang berniaga ke berbagai daerah.

Menurut buku “Sejarah Baru Dinasti Tang (618-906 M)” mencatat bahwa pada tahun 674 M seorang musafir Tionghoa bernama I-Tsing pernah mengunjungi negeri Holing atau Kaling atau Kalingga yang juga disebut Jawa atau Japa dan diyakini berlokasi di Keling, kawasan timur Jepara sekarang ini, serta dipimpin oleh seorang raja wanita bernama Ratu Shima yang dikenal sangat tegas.

Menurut seorang penulis Portugis bernama Tome Pires dalam bukunya “Suma Oriental”, Jepara baru dikenal pada abad ke-XV (1470 M) sebagai bandar perdagangan yang kecil yang baru dihuni oleh 90-100 orang dan dipimpin oleh Aryo Timur dan berada dibawah pemerintahan Demak.

Kemudian Aryo Timur digantikan oleh putranya yang bernama Pati Unus (1507-1521). Pati Unus mencoba untuk membangun Jepara menjadi kota niaga.

Pati Unus dikenal sangat gigih melawan penjajahan Portugis di Malaka yang menjadi mata rantai perdagangan nusantara.

Baca Juga: 3 SRIKANDI Pahlawan Perempuan Jepara Sosok Perempuan Hebat Penuh Semangat Perjuangan Membawa Kemajuan Dunia

Setelah Pati Unus wafat digantikan oleh ipar Faletehan /Fatahillah yang berkuasa (1521-1536).

Kemudian pada tahun 1536 oleh penguasa Demak yaitu Sultan Trenggono, Jepara diserahkan kepada anak dan menantunya yaitu Ratu Retno Kencono dan Pangeran Hadirin, suaminya.

Namun setelah tewasnya Sultan Trenggono dalam Ekspedisi Militer di Panarukan Jawa Timur pada tahun 1546, timbulnya geger perebutan tahta kerajaan Demak yang berakhir dengan tewasnya Pangeran Hadiri oleh Aryo Penangsang pada tahun 1549.

Kematian orang-orang yang dikasihi membuat Ratu Retno Kencono sangat berduka dan meninggalkan kehidupan istana untuk bertapa di bukit Danaraja.

Setelah terbunuhnya Aryo Penangsang oleh Sutowijoyo, Ratu Retno Kencono bersedia turun dari pertapaan dan dilantik menjadi penguasa Jepara dengan gelar NIMAS RATU KALINYAMAT.

Pada masa pemerintahan Ratu Kalinyamat (1549-1579), Jepara berkembang pesat menjadi Bandar Niaga utama di Pulau Jawa, yang melayani eksport import. Disamping itu juga menjadi Pangkalan Angkatan Laut yang telah dirintis sejak masa Kerajaan Demak.

Baca Juga: JADWAL Pendaftaran dan Penerimaan Berkas Pendaftaran Pembentukan Pengawas TPS LN dan Pengawas KSK Pemilu 2024

Sebagai seorang penguasa Jepara, yang gemah ripah loh jinawi karena keberadaan Jepara kala itu sebagai Bandar Niaga yang ramai, Ratu Kalinyamat dikenal mempunyai jiwa patriotisme anti penjajahan.

Hal ini dibuktikan dengan pengiriman armada perangnya ke Malaka guna menggempur Portugis pada tahun 1551 dan tahun 1574.

Adalah tidak berlebihan jika orang Portugis saat itu menyebut sang Ratu sebagai RAINHA DE JEPARA”SENORA DE RICA, yang artinya Raja Jepara seorang wanita yang sangat berkuasa dan kaya raya.

Serangan sang Ratu yang gagah berani ini melibatkan hamper 40 buah kapal yang berisikan lebih kurang 5.000 orang prajurit.

Namun serangan ini gagal, ketika prajurit Kalinyamat ini melakukan serangan darat dalam upaya mengepung benteng pertahanan Portugis di Malaka, tentara Portugis dengan persenjataan lengkap berhasil mematahkan kepungan tentara Kalinyamat.

Namun semangat Patriotisme sang Ratu tidak pernah luntur dan gentar menghadapi penjajah bangsa Portugis, yang di abad 16 itu sedang dalam puncak kejayaan dan diakui sebagai bangsa pemberani di Dunia.

Baca Juga: PENGUMUMAN Pembentukan Pengawas TPS Luar Negeri dan Pengawas Kotak Suara Keliling Dibuka Simak Jadwal Disini

Dua puluh empat tahun kemudian atau tepatnya Oktober 1574, sang Ratu Kalinyamat mengirimkan armada militernya yang lebih besar di Malaka.

Ekspedisi militer kedua ini melibatkan 300 buah kapal diantaranya 80 buah kapal jung besar berawak 15.000 orang prajurit pilihan.

Pengiriman armada militer kedua ini di pimpin oleh panglima terpenting dalam kerajaan yang disebut orang Portugis sebagai “QUILIMO”.

Walaupun akhirnya perang kedua ini yang berlangsung berbulan-bulan tentara Kalinyamat juga tidak berhasil mengusir Portugis dari Malaka, namun telah membuat Portugis takut dan jera berhadapan dengan Raja Jepara ini, terbukti dengan bebasnya Pulau Jawa dari Penjajahan Portugis di abad 16 itu.

Sebagai peninggalan sejarah dari perang besar antara Jepara dan Portugis, sampai sekarang masih terdapat di Malaka komplek kuburan yang di sebut sebagai Makam Tentara Jawa.

Selain itu tokoh Ratu Kalinyamat ini juga sangat berjasa dalam membudayakan SENI UKIR yang sekarang ini jadi andalan utama ekonomi Jepara yaitu perpaduan seni ukir Majapahit dengan seni ukir Patih Badarduwung yang berasal dari Negeri Cina.

Baca Juga: SEGERA Dibuka Pendaftaran dan Penerimaan Berkas Pembentukan PTPS Luar Negeri dan Pengawas Kotak Suara Keliling

Menurut catatan sejarah Ratu Kalinyamat wafat pada tahun 1579 dan dimakamkan di desa Mantingan Jepara, di sebelah makam suaminya Pangeran Hadiri.

Mengacu pada semua aspek positif yang telah dibuktikan oleh Ratu Kalinyamat sehingga Jepara menjadi negeri yang makmur, kuat dan mashur maka penetapan Hari Jadi Jepara yang mengambil waktu beliau dinobatkan sebagai penguasa Jepara atau yang bertepatan dengan tanggal 10 April 1549 ini telah ditandai dengan Candra Sengkala TRUS KARYA TATANING BUMI atau terus bekerja keras membangun daerah.

Demikian informasi tentang sejarah unik asal usul Kota Jepara yang lahir dari perjalanan panjang dan cerita dengan ragam fakta uniknya.***

Editor: Azkaa Najmuts Tsaqib

Tags

Terkini

Terpopuler