Portal Kudus - Lumernya kue baroncong makanan tradisional kota Makasar yang terkenal empuk dan gurih patut dicoba kelezatannya.
Setiap daerah tentu memiliki ciri dan khas masing-masing, mulai dari makanan sampai kerjinan atau hal lainnya.
Seperti Kota Makasar yang mempunyai salah satu makanan khas tradisional bernama Kue Baroncong.
Kota Makassar, sebagai salah satu pusat budaya di Indonesia, tidak hanya terkenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga dengan kekayaan kuliner tradisionalnya.
Salah satu makanan khas yang melekat kuat dalam identitas kuliner Makassar adalah kue Baroncong.
Kue ini menjadi simbol kelezatan dan warisan budaya yang turun-temurun.
Kue Baroncong memiliki daya tarik yang unik dengan bentuknya yang bulat dan warna cokelat keemasan yang mengundang selera.
Di balik penampilannya yang sederhana, tersimpan rasa yang menggoyang lidah, memadukan manis dan gurih dalam setiap gigitan.
Bahan-bahan alami seperti tepung terigu, kelapa parut, gula, dan rempah-rempah dipadukan dengan keahlian tangan para pengrajin lokal untuk menciptakan kue yang begitu istimewa.
Baroncong bukan sekadar makanan, melainkan juga bagian penting dari warisan budaya Makassar yang harus dijaga kelestariannya.
Setiap kali kita menikmati sepotong kue Baroncong, kita turut menyelami sejarah dan kekayaan rasa yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Fakta unik makanan tradisonal khas Makasar kue Baroncong:
Baca Juga: PENTING! Ini 7 Dokumen Persyaratan yang Wajib Disiapkan untuk Pendaftaran CPNS 2023
Kue Baroncong, sebagai makanan tradisional khas Makassar, memiliki beberapa fakta unik yang menarik:
1. Asal-usul Nama: Nama "Baroncong" berasal dari bahasa Makassar yang secara harfiah berarti "bercokol" atau "menempel". Nama ini merujuk pada cara kue ini dibuat dengan cara merekatkan adonan di bagian dalam penggorengan yang khusus.
2. Tekstur yang Menarik: Kue Baroncong memiliki tekstur unik yang terbagi menjadi dua lapisan: lapisan luar yang garing dan lapisan dalam yang lembut. Kontras antara lapisan garing dan lembut memberikan sensasi yang memikat saat dikonsumsi.
3. Pemanfaatan Kelapa: Salah satu bahan utama dalam kue Baroncong adalah kelapa parut, yang memberikan rasa dan aroma khas. Kelapa juga menjadi salah satu komponen penting dalam kuliner Makassar lainnya.
4. Ketahanan Lama: Salah satu kelebihan kue Baroncong adalah ketahanannya yang cukup lama. Kue ini bisa disimpan dalam waktu yang cukup lama tanpa kehilangan rasa dan tekstur aslinya.
5. Penggunaan Gula Aren: Beberapa varian kue Baroncong menggunakan gula aren sebagai pemanis, memberikan aroma dan rasa yang lebih khas dan alami.
Baca Juga: SYARAT CPNS Kejaksaan 2023 Lulusan SMA hingga D3 dan S1 Beserta Formasi Lengkapnya
6. Warisan Budaya: Kue Baroncong adalah warisan budaya yang dihargai di Makassar. Kehadirannya dalam berbagai acara adat dan keagamaan menjadikannya bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Makassar.
7. Daya Tarik Wisata Kuliner: Kue Baroncong telah menjadi daya tarik wisata kuliner di Makassar. Banyak wisatawan mencari dan mencicipi kue ini sebagai bagian dari pengalaman kuliner lokal yang autentik.
8. Pengembangan Variasi: Meskipun kue Baroncong tradisional memiliki bentuk dan rasa yang khas, beberapa pengusaha kuliner telah mengembangkan variasi modern dengan tambahan rasa dan bentuk yang lebih beragam.
9. Peninggalan Historis: Kue Baroncong menjadi saksi bisu sejarah dan keberlanjutan budaya Makassar. Kehadirannya telah melewati berbagai peristiwa sejarah dan tetap menjadi bagian vital dari identitas kuliner Makassar hingga saat ini.
Yuk belajar dan kenai makanan khas yang satu ini:
Dilansir dari Instagram Kemdikbud inilah tampilan kue Baroncong khas Makasar.
Inilah tampilan sajian makana bernama unik dan khas Kota Makasar:
Demikian informasi tentang Lumernya kue baroncong makanan tradisional kota Makasar yang terkenal empuk dan gurih patut dicoba kelezatannya.***