Apa Itu Haji Mabrur? Berikut Pengertian dan Penjelasannya

8 Maret 2023, 07:05 WIB
ilustrasi: Apa Itu Haji Mabrur? Berikut Pengertian dan Penjelasannya /pixabay/Abdullah Shakoor

 

Portal Kudus – Haji adalah rukun islam kelima. Menjadi haji yang mabrur tentu harapan semua orang saat melakukan ibadah haji. Lantas apa itu haji mabrur

Saat berangkat haji, doa yang sering dipanjatkan adalah semoga menjadi haji yang mabrur. Apa itu haji mabrur?

Dilansir dari laman resmi Kemenag, al mabrur adalah isim maf’ul dari akar kata al birru, sedangkan al birru berarti kebaikan atau  kebajikan. Sehingga, al hajjul mabruru berarti haji yang diberikan kebaikan dan kebajikan. Sebutan haji mabrur berarti haji yang diterima oleh Allah.

 

Haji mabrur adalah haji yang diterima Allah, yang dapat memberikan manfaat pada diri serta bagi orang lain. Menjadi haji yang mabrur tidak terjadi secara tiba-tiba, namun harus diusahakan. Dimulai dari sebelum haji, saat melakukan haji, dan setelah pelaksanaan ibadah haji.

Baca Juga: 30 SOAL PTS Matematika Kelas 5 Semester 2 dan Kunci Jawabannya Kurikulum 2013 Tahun 2023

Secara harfiah, haji mabrur adalah haji yang baik atau ibadahnya telah dilaksanakan dengan baik dan diterima Allah SWT. Secara istilah, haji mabrur adalah haji yang dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Allah SWT dan Rasulullah, dengan menjalankan rukun, wajib dan sunnah haji serta menjauhi larangan-larangan atau yang mengurangi kesempurnaan ibadah haji.

Sebelum menjadi haji mabrur, diperlukan berbagai persiapan, yaitu:

Memahami ajaran agama Islam dengan baik. Hal ini termasuk juga manasik hajinya, karena amalan ibadah yang tidak disertai dengan ilmu akan menjadi sia-sia.

Baca Juga: Istimewa, Allah Tak Merahasiakan Malam Nisfu Syaban, Ini Sebabnya

Memastikan rejekinya halal. Berangkat haji dengan memakai uang hasil curian tentu tidak akan diterima. Gunakan uang yang halal untuk kepentingan ibadah.

Meningkatkan amal ibadah. Sebelum berhaji, hendaknya harus menyiapkan diri dengan meningkatkan dan menyempurnakan amal ibadah.

Pastikan untuk melaksanakan syarat, rukun, wajib, serta sunnah haji saat melakukan ibadah haji. Hindari dan jauhi pula hal yang terlarang. Mengenai haji akan diterima Allah atau tidak, hanya Allah yang mengetahuinya. 

Menjadi haji mabrur dapat dilihat dari aktivitas seseorang setelah melaksanakan ibadah haji, yaitu:

Baca Juga: DOA Berbuka Puasa Nisfu Syaban Lengkap, Teks Arab, Latin dan Artinya, Simak Doa Buka Puasa Nisfu Sya'ban

Meningkatnya pelaksanaan ibadah secara personal. Jika awalnya ibadah dilakukan setengah hati dan bolong, setelah berhaji akan menjadi lebih baik. Jika awalnya sering bergunjing, kini tidak lagi dilakukan.

Meningkatnya kualitas hubungan sosial atau horizontal. Salah satu yang dilarang saat ibadah haji adalah rafats, fusuq, jidal. Bagi seseorang dengan haji mabrur, tentu akan menghindari dan menjauhi hal tersebut  setelah selesai menunaikan ibadah haji.

Melahirkan empati terhadap orang lain. Tak hanya itu, indikator seseorang menjadi haji mabrur juga bisa dari tingkat solidaritas sosial yang tinggi.

Baca Juga: Tata Cara Sholat Nisfu Syaban 2023 dan Bacaannya serta Doa Niatnya Saat Berjamaah atau Sendiri Dirumah

Seseorang dikatakan haji mabrur tentu membutuhkan banyak usaha. Tidak hanya saat pelaksanaan ibadah haji, tetapi dimulai dari persiapan, saat pelaksanaan, dan pasca haji.

Pelaksanaan ibadah yang sesuai tuntunan ini akan sangat berpengaruh pada absah atau tidak absah haji. Mengenai diterima atau tidaknya haji, itu adalah rahasia Allah.***

 

Editor: Sugiharto

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler