Portal Kudus - Ternyata masih banyak yang tremor ketika mau chat WA dosen. Terlebih jika dosen yang akan di chat terkenal killer dan terkesan kurang ramah sama mahasiswanya. Tentu mahasiswa akan berpikir seribu kali untuk chat.
Namun, hal ini bukan sesuatu yang baik. Selamanya mahasiswa seperti itu akan takut untuk memulai sebelum mencoba. Bukankah mahasiswa sebagai agent of change? Agen perubahan yang mengantarkan pada suatu kemajuan.
Bentuk kemajuan ini salah satunya dari sikap terhadap dosen. Jika memang diperlukan untuk memberikan pesan kepada dosen tidak ada salahnya untuk chat pesan singkat melalui whatsapp.
Baca Juga: Apa itu Ekonomi Hijau? Begini Penjelasannya
Hanya saja, untuk memulai chat gunakan bahasa yang santun dan sopan. Meskipun pergerakan mahasiswa tidak diketahui saat chat tapi isi pesan bisa menggambarkan bagaimana ketika dibaca dan bertemu secara langsung.
Membangun image yang baik itu penting. Namun dalam batas kewajaran, agar yang didapatkan adalah rasa kagum bukan menebar pesona yang menimbulkan rasa risih. Tentunya ada panduan bagaimana cara chat WA dosen yang sopan dan santun.
Untuk itu simak lah penjelasan yang ada di bawah ini.
Pertama dengan cara perhatikan kapan waktu yang tepat untuk menghubungi dosen. Kurang etis jika menghubungi dosen lewat chat di jam malam, tengah malam, atau pagi buta. Biasakan jika ingin memberi pesan singkat lewat WA di jam kerjanya. Mulai pukul 08.00-16.00 WIB.
Keuntungan pertama, chat yang terkirim kemungkinan besar akan dibalas. Namun, jika tidak dibalas setidaknya sudah dibaca. Berbeda jika di jam istirahat malam atau pagi hari. Biasanya chat akan tenggelam dan jarang dibuka.
Kedua, pilihlah waktu yang biasanya tidak dipakai untuk beristirahat atau beribadah. Selain di waktu yang salah, di kesempatan yang salah pun juga bisa berisiko tidak dibalas. Misalnya di jam istirahat makan siang atau waktunya ibadah shalat dan mengaji.
Contohnya adalah dengan menghindari menghubungi dosen di atas pukul 20.00 atau
saat waktu ibadah.
Ketiga, saat memulai awalan pesan singkat, awali dengan sapaan atau mengucapkan
salam. Ucapan ini akan berpengaruh terhadap kesopanan sebelum memulai percakapan dengan seseorang apalagi dosen.
Contoh ucapan salam adalah Assalamualaikum atau Selamat pagi
Bapak/Ibu,
Keempat lanjutkan salam dengan ucapan kata maaf untuk menunjukkan sopan santun dari kerendahan hati.
Contoh: "Mohon maaf mengganggu waktu
Ibu/Bapak."
Atau bisa dengan Assalamualaikum Bapak/Ibu,
mohon maaf menganggu waktu
Kelima menyampaikan identitas Anda setiap awal komunikasi/ percakapan.
Setiap dosen pasti menghadapi ratusan mahasiswa setiap harinya dan
tidak menyimpan nomor kontak seluruh mahasiswa.
Contoh: "Nama saya Maya, mahasiswa dari Prodi Perbankan, semester
ini mengambil mata kuliah di kelas Ibu/Bapak."
Keenam, Gunakan bahasa yang umum dimengerti, tanda baca yang baik dan dalam konteks formal.
Baca Juga: KUNCI JAWABAN dan Soal UTS Bahasa Jawa Kelas 3 SD Semester 1 2022 Bisa Dibuat PDF DOC Buat Latihan PTS UTS
Contoh: Hindari menyingkat kata seperti dmn, yg, I, ak, kpn, otw, sy. Hindari kata panggilan non-formal seperti aku, ok, iye, dll.
Ketujuh, Tulislah pesan dengan singkat dan jelas.
Contoh: "Saya memerlukan tanda tangan Bapak/Ibu di lembar
pengesahan saya. Kapan kiranya saya dapat menemui
Bapak/Ibu?"
Kedelapan Akhiri pesan dengan mengucapkan
terima kasih atau salam sebagai
penutup.
Itulah tadi cara kirim pesan singkat ke dosen yang sopan dan santun.***