Alpha Capricornids, Hujan Meteor yang Puncaknya Terjadi di Akhir Juli 2022

22 Juli 2022, 08:43 WIB
Ilustrasi Alpha Capricornids, Hujan Meteor yang Puncaknya Terjadi di Akhir Juli 2022 /pexels.com/@raman-deep-424054/

Portal Kudus - Hujan meteor merupakan fenomena astronomi yang menampakkan sejumlah meteor yang seolah meluncur di langit seperti bintang jatuh.

Meteor sendiri adalah batuan atau debu yang masuk ke atmosfer yang kemudian terbakar disebabkan oleh gesekan atmosfer.

Di bulan Juli dan Agustus 2022 ini diketahui akan terjadi dua hujan meteor yaitu Delta Aquariids dan Alpha Capricornids.

Delta Aquariids adalah hujan meteor yang paling baik dilihat dari daerah tropis selatan.

Baca Juga: FENOMENA Hujan Meteor Bootid 27 Juni 2022 Jam Berapa? Apakah Berbahaya? Ini Waktu Terbaik Menyaksikannya

Di bagian utara khatulistiwa, hujan meteor terletak lebih rendah di langit selatan dan oleh karena itu kecepatannya lebih rendah daripada yang terlihat dari selatan.

Hujan meteor ini biasanya merupakan meteor samar yang tidak memiliki kereta api dan bola api yang gigih.

Berdasarkan meteor calendar di AMSMETEORS, tahun ini meteor Delta Aquariids akan aktif dari 18 Juli hingga 21 Agustus 2022 yang artinya bahwa saat ini sedang aktif.

Sementara itu, Alpha Capricornids aktif dari 7 Juli hingga 15 Agustus dan dapat terlihat maksimum ketika mencapai puncaknya pada 31 Juli.

Baca Juga: Cara Melihat Pengumuman Final Rekrutmen Bersama BUMN 2022 Melalui Laman rekrutmenbersama fhcibumn id

Hujan meteor ini tidak terlalu kuat dan jarang menghasilkan lebih dari lima meteor per jam.

Yang menonjol dari hujan meteor ini adalah jumlah bola api terang yang dihasilkan selama periode aktivitasnya. Hujan meteor ini terlihat sama baiknya di kedua sisi khatulistiwa.

Alpha Capricornids diketahui akan mencapai puncaknya pada 30-31 Juli 2022 malam. Pada malam tersebut, bulan akan terlihat 5% penuh.

Periode singkat aktivitas meteor ini sering terjadi secara teratur di bagian langit tertentu pada waktu tertentu dalam setahun.

Baca Juga: ADA APA Senin 27 Juni 2022? Benarkah Akan Terjadi Fenomena Hujan Meteor Bootid? Berikut Ini Penjelasannya

Hujan meteor terjadi ketika Bumi melewati wilayah yang memiliki konsentrasi puing antarplanet yang lebih besar dari biasanya, seperti partikel yang ditinggalkan oleh komet yang hancur, pada titik-titik tertentu dalam orbitnya.

Meskipun meteor memasuki atmosfer bumi pada lintasan paralel, perspektif manusia membuatnya tampak seolah-olah berasal dari titik yang sama di langit.

Meteor ini disebabkan oleh aliran puing-puing kosmik yang disebut meteoroid yang memasuki atmosfer bumi dengan kecepatan sangat tinggi pada lintasan paralel.

Kebanyakan meteor lebih kecil dari sebutir pasir, sehingga hampir semuanya hancur dan tidak pernah menabrak permukaan bumi.

Baca Juga: Menduga Ada Kecurangan dan Praktik Jual Jabatan, Forum Calon Perangkat Desa Gagal Pati Unjuk Rasa

Hujan meteor yang intens dikenal sebagai ledakan meteor dan badai meteor, yang dapat menghasilkan lebih dari 1.000 meteor per jam.

Badan tata surya lain dengan atmosfer yang cukup transparan juga dapat mengalami hujan meteor.

Misalnya, Mars diketahui memiliki hujan meteor, meskipun ini berbeda dari yang terlihat di Bumi karena orbit Mars dan Bumi yang berbeda memotong orbit komet dengan cara yang berbeda.

Hujan meteor Delta Aquariids dan Alpha Capricornids adalah salah satu hujan meteor yang paling mudah diamati dan memberikan aktivitas paling banyak.

Baca Juga: HARI JUMAT Tanggal 24 Juni 2022 Akan Terjadi Fenomena 5 Planet Sejajar, Apakah Berbahaya? Cek Infonya Disini

Hujan meteor ini paling baik dilihat setelah tengah malam, perlu diingat bahwa beberapa bahkan tidak terlihat sampai lewat tengah malam.

Hujan meteor yang mencapai puncaknya dengan fase bulan lebih dari setengah iluminasi (kuartal pertama hingga kuartal terakhir) akan terpengaruh oleh cahaya bulan dan sulit diamati.***

Editor: Ahmad Khakim

Sumber: amsmeteors.org

Tags

Terkini

Terpopuler