Pengungsi Merapi Diperbolehkan Pulang, Pantauan BPPTKG Aktivitas Mulai Menurun

6 Februari 2021, 11:03 WIB
Masih Berstatus Siaga! Gunung Merapi Kembali Muntahkan lava Pijar /Instagaram.com/@syaiful_rizal

Portal Kudus – Hingga kini, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menetapkan status aktivitas pada tingkat III atau Siaga.

BPPTKG mencatat bahwa Gunung Merapi telah mengeluarkan awan panas guguran (APG) sebanyak 36 kali, dengan jarak luncur antara 500 hingga 3.000 meter dari kawah puncak pada hari ini Rabu 27 Januari 2021 lalu.

Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan yang didampingi Kepala BPPTKG Hanik Humaida melakukan pemantauan dan mendapatkan informasi terkini dari petugas pos pemantauan Gunung Merapi. Pada Selasa lalu 2 Februari 2021.

Baca Juga: Jelang Imlek 2021, 10 Weton yang Akan Kaya dan Sukses Tahun Ini, Mungkin Kalian Salah Satunya

Baca Juga: Jelang Imlek 2021, Inilah Kumpulan Ucapan Imlek Bahasa Mandarin, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris

Saat berada di Pos Pemantauan Babadan di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, Hanik mengatakan bahwa status Gunung Merapi masih ‘Siaga.’ Namun, ia menambahkan, aktivitas sekarang ini cenderung menurun.

Hanik merekomendasikan para warga yang mengungsi dapat kembali ke rumah mereka masing-masing.

Atas rekomendasi yang di dapat dari BPPTKG, Lilik menegaskan bahwa dengan kondisi Merapi yang aktivitasnya cenderung menurun, masyarakat yang berada di pos pengungsian diperbolehkan pulang.

Baca Juga: Terbaru Sinopsis Ikatan Cinta Hari Ini Sabtu 6 Februari 2021, Reyna Berdoa untuk Andin dan Aldebaran

Ia menambahkan bahwa kepulangan para warga ke rumah masing-masing juga untuk mengurangi aktivitas berkumpul masyarakat di tempat pengungsian.

Hal tersebut disebabkan keterbatasan  tempat evakuasi sementara yang tersedia. Merujuk pada rekomendasi BPPTKG, Lilik berharap pemerintah daerah dapat memfasilitasi pemulangan para warga.

Dari pemberitaan diperoleh data sementara per Rabu, 3 Februari 2021, pukul 22.00 WIB, jumlah warga mengungsi sebanyak 537 jiwa.

Jumlah tersebut berasal dari Kabupaten Sleman 190 jiwa dan Klaten 347, di informasikan juga bahwa tidak ada warga yang mengungsi dari Kabupaten Boyolali dan Magelang.

Diberitakan sebelumnya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat bahwa Gunung Merapi telah mengeluarkan awan panas guguran (APG) sebanyak 36 kali dengan jarak luncur antara 500 hingga 3.000 meter dari kawah puncak.

Adapun APG tersebut mengarah ke Barat Daya atau menuju ke hulu Kali Krasak dan Kali Boyong. APG juga tercatat di seismogram di amplitudo antara 15-60 milimeter dan durasi selama 83-197 detik.

Adapun dampak APG tersebut yakni terjadi hujan abu vulkanik dengan intensitas tipis di beberapa desa di Kecamatan Tamansari di Kabupaten Boyolali dan Kota Boyolali, Jawa Tengah.

Dalam hal ini Hanik juga mengimbau agar masyarakat tidak melakukan kegiatan di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III dengan jarak 5 kilometer dari puncak pada alur Kali Krasak, Kali Boyong, Kali Bedog, Kali Bebeng dan Kali Putih.

Selanjutnya, untuk mengurangi risiko dari dampak abu vulkanik, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar mengenakan masker hingga menutup sumber atau penampungan air.***

Editor: Sugiharto

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler