Ia mencontohkan pabrik sepatu PT PWI yang menargetkan perekrutan 1.500 tenaga kerja baru, tapi kenyataannya tidak terpenuhi.
“Ini belum terpenuhi, ada apa sebetulnya ? karena kita juga bangun pemahaman masyarakat, kerja nggak harus di pabrik, tapi juga bisa wirausaha,” bebernya.
Dwi mengakui perusahaan lebih membutuhkan tenaga kerja perempuan, ketimbang merekrut tenaga kerja laki-laki.
“90 persen perempuan, 10 persen laki-laki, itu tantangan kita. Nanti seleksi alam, petanya seperti apa, akan kita ketahui. Pelan-pelan masyarakat Rembang disuruh belajar atas fenomena ini,” pungkasnya.***